Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jaring-jaring Kecemasan yang Goyahkan Pelita Jiwa

21 Desember 2022   09:50 Diperbarui: 21 Desember 2022   10:38 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merenungi alam ciptaan-Nya bisa meredam kecemasan (pixabay.com)

Kecemasan

Seperti dirimu, kecemasan juga pernah menggoyahkan pelita jiwaku. Kecemasan itu seperti angin ribut yang berusaha memadamkan apapun yang menyala, termasuk semangatmu.

Pasrah

Entah apa yang bisa diperbuat makhluk kecil sepertiku. Aku hanya pasrah pada kehendak-Nya. Kemudian aku sadari tak ada lagi kecemasan yang mengusik. Rongga jiwaku mulai terisi embun-embun ketenteraman.

Bersyukur

Kecemasan ibarat genangan air. Ia akan mencari titik rendah semangat manusia. Aku coba menjauhi genangan kecemasan. Lalu menyelam dalam renungan. Memunguti kembali kepingan-kepingan masa lalu yang berlimpah karunia-Nya. Tak terasa air mata mengalir. Menyesali kebodohanku yang menerima nikmat-Nya tanpa bersyukur.

Jaring Kecemasan

Kebodohan kita telah menciptakan jaring-jaring kecemasan. Mengunyah segalanya tanpa rasa bersalah. Akhirnya buah perbuatan kita tumbuh semakin membesar. Dan kita pun dihinggapi kecemasan.

Kebijaksanaan

Reguklah setiap tetes renungan yang kau lakukan. Meski sedikit, kau akan merasakan kesegarannya. Karena tetesan itu lahir dari kebijaksanaan yang mengendap dari dalam jiwa kebenaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun