Virus Rohani
Iri adalah virus rohani yang siap menginfeksi setiap orang. Berpotensi merusak kebahagiaan. Ia tumbuh subur dalam pergaulan di mana saja, termasuk di lingkungan kerja.
Perusahaan dan pekerja saling menyimpan benih iri. Satu sama lain seolah minyak dan air. Tak bisa menyatu jika bicara soal hak dan kewajiban.
Pekerja bersikukuh hanya bekerja sesuai kompensasi dan apresiasi yang diperoleh. Tak lebih dari itu. Tidak salah memang.Â
Perusahaan membalas tak akan memberikan promosi dan prospek bagus bagi pekerjanya yang bekerja pas-pasan. Pertanyaannya, adakah alat menakar keseimbangan antara hak dan kewajiban yang objektif?
Keteladanan
Perusahaan yang baik tentu tidak boleh membalas perilaku pekerjanya yang bekerja apa adanya itu. Pemimpin perusahaan harus bertindak elegan dengan memberikan teladan baik.Â
Pengaruh suatu teladan yang baik jauh lebih bermanfaat daripada suatu teguran tajam, demikian titah Sri Sultan Hamengkubuwono VIII, Raja di Kesultanan Yogyakarta pada tahun 1880-1939.
Memang tak ada gunanya menegur pekerja. Lebih baik perusahaan membuka ruang komunikasi yang selebar-lebarnya bagi pekerjanya. Dari kebiasaan baik ini tentu akan muncul itikad baik kedua belah pihak sehingga ada keselarasan tujuan.
Penghargaan