Kenapa kita mesti jalani hidup?
Karena kita dianugerahi napas oleh-Nya
Napas adalah tanda kehidupan
Namun hidup tak luput dari masalah
Dan itu membuat manusia tumbuh mulia
Masalah serupa ujian
Untuk memilah karakter manusia
Mampukah manusia bersabar
Maukah manusia mencari hikmah
Ketika manusia mengambil hikmah
Maka ia sedang menuju bahagia
Karena ia tak mudah larut kecewa
Ditimbangnya semua masalah
Jalani hidup dengan mengalir serupa air
Berdoa ketika merasa tidak bisa berbuat apa-apa
Pasrah diri pada Yang Maha Kuasa
Setelah lelah berikhtiar
Mengalir dengan lapang dada
Tak tertekan oleh apapun
Tak mengeluh karena kesulitan
Bersyukur ibarat memegang kunci kehidupanÂ
Yang akan membukakan pintu ketulusan
Kita akan melihat keindahan hidup
Kita akan mereguk nikmat kehidupan
Hidup itu pemberian Tuhan
Kau bisa nikmati segala ciptaan-Nya
Tapi jangan serakah, nikmati lalu syukuri
Lestarikan untuk generasi masa depan
Hidup itu rangkaian syukur
Jika kau dalam kendali, tentu tak serakah
Namun bila keserakahan kau sembah
Niscaya menunggu kepunahan
Hidup itu mengurai doa dari pagi sampai petang
Supaya kau tahu diri sebagai manusia
Ada Tuhan Sang Pencipta
Ia tak lengah segala yang dilakukan manusia
Coba rasakan kehidupan ketika melihat kemegahan ciptaan-Nya
Lihatlah biru angkasa yang maha luas
Burung-burung terbang tanpa butuh bantuan manusia
Mengepak sayap tanda kebebasan
Atau duduklah di ketinggian bukit atau gunung
Layangkan pandangan ke seantero bumi
Betapa kecil diri manusiaÂ
Sombongmu pasti luruh
Sesekali coba berlibur ke tengah hutan
Petiklah buah yang bisa dimakan
Kau tentu bertanya bagaimana satu pohon ada berbagai rasa, warna, dan ukuranÂ
Jika kau tak bosan renungi kehidupanÂ
Tanda kau mulai mengerti kehidupan
Hidup buat manusia yang sadar diri
Kau juga akan sampai ke situ
Jika kau menanggalkan kesombongan
Kenapa sombong bisa halangi lihat kehidupan?
Karena sombong menutup matamu dan mata hatimu
Tahu tindakanmu salah tapi tetap membenarkannya
Hitam jadi putih. Putih jadi hitam.
Kesombongan membuatmu enggan bersimpuh
Enggan merendahkan diri pada kekuasaan-Nya
Surabaya, 6/9/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H