Semoga fenomena ini menggugah pemerintah daerah di mana pun berada untuk membangun ruang publik yang kondusif bagi warganya untuk berkegiatan dan bersosialisasi.Â
Ruang Publik Langka di Daerah
Mungkin ada benarnya jika dikatakan ruang publik langka. Karena ruang publik biasanya dibangun dengan perencanaan yang tujuannya untuk berkumpul warga guna rekreasi bersama keluarga. Juga sebagai ajang sosialisasi antar tetangga.
Karena sengaja dirancang untuk beragam fungsi tersebut, ruang publik di kota-kota besar biasanya dilengkapi dengan fasilitas olahraga, arena bermain anak, dan juga area untuk beristirahat. Hal ini tentunya tak mudah menemukan lahan yang representatif di daerah.
Di daerah-daerah justru banyak bermunculan tempat nongkrong semacam kafe yang menggabungkan kuliner dengan rekreasi. Pengunjungnya didominasi anak-anak muda. Pengelola mesti kreatif menyuguhkan tempat yang instragramable.Â
Pengunjung harus merogoh kocek dulu untuk bisa menikmati fasilitas yang disediakan tempat ini. Pengunjung mesti beli makanan lebih dulu. Setelah itu mereka bisa menghabiskan waktu untuk berfoto ria.Â
Layakkah Ruang Publik Saat Ini?
Tentu ada kekurangan. Untuk menyebut satu persatu memang banyak. Tapi paling tidak fasilitas harus disesuaikan dengan luas lahan. Pemerintah tentu sudah berupaya mengoptimalkan lahan yang tersedia dengan fasilitas yang diberikan.
Bukan perkara mudah menentukan sarana apa saja yang mesti dibangunkan pada sebuah ruang publik. Namun pada umumnya sarana yang ada tak lebih dari perangkat olahraga statis dan media permainan untuk anak-anak.
Rasio Ruang PublikÂ
Menyebut rasio tentu tak seimbang jika dibandingkan dengan populasi anak muda. Jumlah anak muda tentu tak bisa diakomodasi oleh ruang publik yang tersedia.Â