Melalui seorang teman, saya juga dikenalkan permainan game yang bisa dipasang pada laptop standar. Tanpa terasa banyak sekali aplikasi terpasang di laptop saya. Semuanya berjalan normal. Sampai suatu ketika ada hal yang tidak wajar. Saat membuka sebuah aplikasi, laptop terasa lemot!
Saya curhat permasalahan laptop tersebut pada kawan. Ia memaparkan panjang lebar tentang berbagai kemungkinan penyebabnya. Salah satunya adalah harddisk atau tempat penyimpanan file terlalu dibebani banyak data. Banyaknya aplikasi yang terpasang menjadi biangnya. Akhirnya suka tidak suka saya harus bersedia membuang beberapa aplikasi yang tidak pernah atau jarang saya pakai. Syukur, laptop normal kembali.
Kawan, sepertinya tidak ada hubungan antara laptop dengan soal kejiwaan. Namun setelah mengalami peristiwa di atas, saya baru menyadari dua hal tersebut ada korelasinya. Saran saya supaya laptop yang anda miliki berusia panjang dan tidak mudah lemot, bijaklah memperlakukannya.
Ketahuilah berapa kapasitas harddisk yang dimiliki laptop. Anda mungkin ingin memasang aplikasi yang beragam sesuai selera, namun anda juga harus realistis. Besarnya kemauan harus diimbangi kemampuan yang tersedia. Jika laptop dengan fitur standar, jangan berusaha menjejalinya dengan aplikasi-aplikasi yang menguras kapasitas harddisk. Beruntung jika laptop hanya melambat kinerjanya. Lebih parah lagi jika tak mau booting.
Satu hal lagi, biasakan untuk tidak memasang software bajakan. Pasanglah perangkat lunak alternatif yang tidak berbayar. Saat ini banyak vendor yang mengembangkan aplikasi berlisensi gratis tanpa syarat. Pesan moralnya, hargai hak cipta orang lain. Jika kita memasang tanpa izin pemiliknya, dan laptop kita lemot, boleh jadi karena kita tidak mendapat restunya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H