Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi │Pertanyaan Bisu untuk Menapaki Dukamu

3 Agustus 2018   10:00 Diperbarui: 3 Agustus 2018   10:17 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Coba kupejamkan mata batin

Menjelajah pelangi kehidupanmu yang penuh warna

Meski mendung di jiwa semoga berubah suasana  

menjelma rinai hujan kegembiraan

Aku berharap waktu tanpa ragu membuang dukamu

Habis tak tersisa menjadi debu

Sama halnya dengan kita tanpa ragu

Pernah menggenggam kegembiraan semu

Siapa gerangan yang menjadikanmu berduka?

Aku memberanikan diri menapaki dukamu

sehasta demi sehasta pertanyaan bisu

yang membuat bibir jiwaku menganga rupa

Sedikit resah, aku berpikir hidup ini hampa

Hening ketika kau persembahkan setangkai sunyi padaku

Kedamaian masih bersembunyi. Entah di mana

Untung, masih ada doa yang terpanjat untuk hati gundah.

Surabaya, 3 Agustus 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun