Seorang, entah siapa, menyelipkan keindahan
tepat di pusat pikiranku dan berbisik lirih,
apapun yang dilihat manusia, termasuk keindahan
hanya imajinasi yang diolah
Rasa indah itu jebakan filsafat
kau tak harus mengindahkannya
Kalau keindahan berkunjung ke hatimu
tataplah matanya dan berkata,
"Untuk apa kau mendekam di alam bawah sadar?"
Pernahkah terbayang bahwa keindahan
juga bisa bersedih?, tanyanya
Aku terdiam, menelan kebingungan
Yang pasti, aku punya hati
untuk mencintai keindahan, jawabku
Semua keindahan aku syukuri
bersama siapa saja yang peduli
agar kebaikan dapat dibagi Â
Aku senang dunia menceritakan keindahan
untuk mengembalikan rasa dan asa
kaum penggenggam kedamaian
yang mempercayai betapa indahnya Surga
di hari kemudianÂ
Surabaya, 27/09/2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H