"Saya bisnis cari rugi, sehingga jika rugi saya tetap semangat, dan jika untung maka bertambahlah syukur saya"
( Bob Sadino )
Kata yang populer di negara kita saat ini adalah bisnis. Ya, era internet telah mengubah model bisnis. Dulu hanya orang-orang berkantong tebal saja yang membicarakan bisnis. Sekarang semua kalangan; kaya-miskin, tua-muda, laki-perempuan, sarjana-putus sekolah; wajar saja menggagas suatu usaha atau bisnis. Syaratnya, mereka punya gairah memperbaiki isi sakunya.
Internet melalui media sosial menawarkan kemudahan bagi calon pelaku usaha untuk memulai bisnis. Jika punya produk sendiri maka tinggal foto produk tersebut, kemudian diposting ke media sosial, marketplace, atau buka toko online sendiri. Bagi yang tidak punya produk bisa menjadi reseller atau dropshipper.
Itulah kabar baik bagi pebisnis pemula. Namun tidak semudah membalikkan tangan untuk sukses. Keberhasilan hanya untuk orang-orang yang tidak mudah ditaklukkan oleh kemalasan dan inkonsistensi. Kesuksesan layak diberikan kepada pelaku bisnis yang ulet, kreatif, bertanggung jawab, dan penuh dedikasi.
Pembaca, bisnis tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Agar kita bisa berbisnis dengan menyenangkan dan menguntungkan maka pola pikir tentang bisnis harus ditata ulang. Supaya pelaku bisnis sehat jiwa dan raganya dalam menghadapi persaingan maka tak ada salahnya menerapkan prinsip Bob Sadino di atas.
Kata-kata Bob Sadino di atas menjadi menarik karena mempertanyakan apa yang sudah disepakati oleh kebanyakan orang bahwa tujuan berbisnis tak lain tak bukan adalah semata karena mencari keuntungan. Salahkah mencari untung dalam bisnis? Tentu tidak! Lantas mengapa Bob Sadino merasa perlu membuat pernyataan di atas? Apa sesungguhnya makna kalimat tersebut? Masih sesuaikah ujaran tersebut dengan kondisi sekarang?
Pernyataan dilontarkan seseorang tentu ada sebab musababnya. Saya tak tahu persis alasan Bob Sadino mengucapkan kalimat di atas. Namun, semua pembaca tentu setuju kalau saya katakan bahwa ujaran di atas tujuannya untuk memotivasi alias memberikan semangat bagi orang lain, khususnya pelaku bisnis, untuk menata ulang cara berpikirnya mengenai berbisnis.
Bisnis adalah bagian dari kehidupan. Pengalaman hidup akan melahirkan orang bijaksana. Orang bijaksana adalah orang yang mampu menemukan butiran hikmah kehidupan. Hikmah adalah pelajaran yang disodorkan kehidupan untuk manusia supaya bisa menjalani kehidupan dengan hati lapang, tulus, dan menjadikan dirinya berarti bagi kehidupan itu sendiri.
Bob Sadino adalah pelaku bisnis. Dalam menjalankan roda bisnisnya, beliau suatu ketika merasa menemukan kesadaran atau hikmah. Bahwa untuk menenteramkan hati pelaku bisnis menghadapi persaingan, jangan membebani diri dengan keinginan yang muluk-muluk. Bob Sadino menata ulang niatnya berbisnis dengan kalimat singkat, "Saya bisnis cari rugi, sehingga jika rugi saya tetap semangat."
Rugi dalam perilaku bisnis adalah keadaan atau situasi yang harus dihindari. Tak heran jika pelaku bisnis ada yang berkata, "Kalau rugi kenapa bisnis diteruskan, cari saja bisnis lain yang menguntungkan!" Namun Bob Sadino rupanya terlanjur mencintai lahan bisnisnya sehingga yang terucap justru kata-kata yang menghibur dan memotivasi dirinya itu.