Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memunguti Embun Kehidupan

12 September 2017   07:54 Diperbarui: 13 September 2017   10:49 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemenangan bagaimana yang kau mimpikan, Kawan
Meski berjuta kata yang menguar dari bibir buku
Yang sempat kau kecup,
tak akan menawarkan keindahan
Karena kemenangan yang paling indah
Hanya penaklukan pada hati sendiri

Mungkin kita berbeda paham, Kawan
Tapi cobalah dengarkan orang yang menegur kesalahanmu
di depanmu bukan yang bicarakan kejelekanmu
di belakangmu

Aku tahu dan bisa merasakan
pedihnya dikhianati
Tersenyumlah untuk mengobati luka hatimu
Jangan tersenyum untuk menyembunyikan luka hatimu

Andai kau bersabar memunguti embun kehidupan
Akan kau dapati kilauan kebijaksanaan
Bahwa cinta bukan untuk menyatukan perbedaan
Tapi mengajarkan kedewasaan menyikapi perbedaan

Rendah hatilah, Kawan, seperti mentari
Setia memberi cinta tanpa prasangka pada bumi
Jangan menunggu cinta yang sempurna
Ambillah cinta yang ada
dan buatlah itu sempurna!

Surabaya, 12/09/2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun