Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Pengail Tua dan Bangau

28 April 2016   01:41 Diperbarui: 28 April 2016   01:46 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

stork (www.freepik.com)

Seekor burung bangau mengais  

nasibnya di kering sungai kecil

Seorang pengail tua

melakukan hal yang sama

Mereka kurus terpenjara

kehidupan dan kesukaran

yang mengacak-acak

Kepala mereka membungkuk dan lapuk

di bawah terik kesedihan

Rahasia mereka tidak pernah berarti

Kata-kata mereka meredup

seperti hendak diturunkan ke tanah liat telanjang

Setelah beberapa dengusan lirih

Jiwa mereka meninggalkan tubuh

Di bawah cahaya Bintang bersinar

Malaikat itu berlutut dengan karangan bunga

Surabaya, 28.04.2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun