Ada apa pada tanggal 27 Oktober 2020 ini? Setidaknya terdapat dua hari bersejarah dalam lini masa Republik Indonesia yang kiranya patut kita rayakan atau peringati.
Pertama, hari ini Selasa ini kita merayakan 75 tahun Hari Penerbangan Nasional. Perayaan ini mengacu pada peristiwa penerbangan perdana pesawat bertanda Merah Putih yang mengudara di Pangkalan Maguwo, Yogyakarta. Pesawat Cureng  dengan pilot Komodor Udara Adisutjipto tinggal landas pada tanggal 27 Oktober 1945. Landasan Udara Maguwo yang dimiliki Tentara Nasional Angkatan Udara (TNI AU) kini sebagian telah menjadi Bandar Udara Internasional Adisutjipto.
Kedua, pada hari yang sama, RI kini juga tengah memperingati Hari Listrik Nasional ke-75. Tonggak sejarah tersebut merujuk pada saat Penetapan Pemerintah Nomor 1 tanggal 27 Oktober 1945 mengenai pembentukan Djawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga. Dalam perjalananannya kemudian terbentuk Perusahaan Listrik Negara (PLN) di bawah Badan Usaha Milik Negara (KemenBUMN).
Sementara itu, di dunia internasional kita merayakan Hari Dunia untuk Warisan Audiovisual (HDWAV) atau World Day for Audiovisual Heritage (WDAVH). Masyarakat internasional merayakan HDWAV sejak tahun 2006 dan pertama kali memiliki tema perayaan tahunan sejak tahun 2008. Untuk tahun 2020 ini HDWAV mengambil tema "Your Window to the World" atau "Jendelamu ke Dunia" dengan tagar #AudiovisualHeritageDay di media-media sosial utama.
Identitas visual Hari Dunia untuk Warisan Audiovisual (World Day for Audiovisual Heritage) untuk tahun 2020 adalah:
Selanjutnya, 25 tahun kemudian, dalam Sidang ke-33 pada Sidang Umum tahun 2005 di markas besar UNESCO Paris, Prancis, badan PBB ini mengadopsi resolusi Peringatan Rekomendasi bagi Perlindungan dan Pelestarian Imaji-imaji Bergerak sekaligus penetapan HDWAV.Â
Sidang Umum tersebut menyetujui perayaan atau peringatan tahunan HDWAV sebagai suatu mekanisme untuk membangkitkan kesadaran umum tentang pentingnya melindungi dan melestarikan material-material audiovisual yang penting bagi generasi-generasi mendatang. Selain itu, hal itu penting untuk mengambil langkah-langkah mendesak guna memelihara warisan tersebut dan menjamin tetap terjangkau oleh publik pada masa kini serta generasi-generasi mendatang.
Dalam situs web resminya UNESCO menjelaskan bahwa bahan-bahan audiovisual sebagai obyek warisan dokumenter memberikan kepada kita suatu jendela ke dunia sebagaimana kita menyaksikan berbagai peristiwa tanpa kita menghadirinya, kita mendengar suara dari masa lalu yang sudah tidak berbicara lagi, dan kita merangkai cerita yang memberikan informasi dan bahkan hiburan. Muatan audiovisual memainkan peran yang semakin peting dalam kehidupan kita sebagaimana kita berusaha memahami dunia dan terlibat erat dengan mahluk-mahluk hidup lain.
Dalam kurun waktu penjagaan jarak dan ketidaknyamanan sosial seperti tahun 2020 ini, materi-materi audiovisual dalam bentuk rekaman suara, film, dan video telah memberikan bukti dokumenter yang penting tentang, baik kekelaman maupun kegemilangan, kondisi umat manusia.Â
Munculnya pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah kesempatan untuk mendukung warisan dokumentasi dalam rangka menekankan pentingnya material-material tercatat atau terekam dan mempromosikan perlindungan dan keterjangkauan muatan audiovisual bagi setiap insan.