Mohon tunggu...
HUM
HUM Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sebut saja saya HUM, panggilan inisial yang melekat ketika saya beranjak dewasa. Saat masa anak-anak yang begitu lucunya sampai masa remaja yang sedemikian cerianya, tidak pernah terbersit sekalipun panggilan HUM, tapi yang namanya takdir siapa yang bisa menolaknya kan..?!\r\n\r\nhttp://www.69hum.com\r\n email : hardono.umardani@bicycle4you.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama FEATURED

Seberapa Ganjilkah Peraturan Ganjil Genap?

29 Juli 2016   16:03 Diperbarui: 12 Maret 2018   16:14 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, dengan peraturan ganjil genap ini diberlakukan, bukan hanya nomor cantik yang bisa jadi komoditas jualan oknum petugas, bahkan nomor ganjil atau genap yang merupakan nomor curah bisa akan naik nilainya sesuai pesanan dari pemilik kendaraan. Satu potensi terjadinya kolusi di lapangan. Jadi, bisa ditarik kesimpulan bahwa aturan ganjil genap berpotensi memunculkan celah kolusi yang baru.

Imbas terhadap Lingkungan

Kebijakan 3 in 1 pada kenyataannya di lapangan memunculkan praktik perjokian. Sesuai kodrat manusia yang diberi akal, dengan cerdiknya peraturan 3 in 1 itu dijadikan sebagai ladang mata pencaharian para joki. Dengan terang-terangan kita bisa melihat di pinggir jalan para joki berjajar bahkan berdampingan tidak jauh dari para petugas, sama-sama bekerja cari sesuap nasi, mungkin punya konsensus bersama satu guru satu ilmu tidak saling mengganggu rejeki masing-masing. 

Dengan peraturan ganjil genap, praktis usaha perjokian tadi langsung gulung tikar. Sudah tidak perlu lagi bantuan orang untuk menambah jumlah penumpang. Dari faktor ini, aturan ganjil genap terbukti lebih efektif menghilangkan praktik joki di jalan raya yang kadang mengabaikan faktor keselamatan diri. Mudah-mudahan mereka para joki bisa mendapatkan rejeki dari pekerjaan lain yang lebih aman dan mulia dibanding harus berjajar berpanas-panasan di pinggir jalan bersama anak kecil dalam gendongan mereka.

Psikologis Pemilik Kendaraan

Jika 3 in 1 memunculkan ide-ide untuk "mengakali" dengan melibatkan orang lain, bisa petugas lapangan, petugas administratif maupun joki di pinggir jalan, peraturan ganjil genap ini bisa memunculkan ide "mengakali" secara personal. Potensi penggunaan pelat nomor palsu untuk menyesuaikan hari ganjil dan genap sangat bisa dilakukan oleh pemilik kendaraan yang mempunyai otak kriminal secara DIY (Do It Yourself), hal ini berlaku bagi pemilik kendaraan dengan kantong cekak, alih-alih beli mobil baru dengan pelat nomor baru mendingan buat pelat nomornya saja, lebih irit dan ekonomis kan? :)

Ulasan di atas sama sekali tidak bisa dijadikan patokan atau pun untuk menarik simpulan tentang seberapa efektifkah aturan ganjil genap nantinya. Kita monitor saja hasil evaluasi dari masa uji coba yang sedang berjalan. Saya pribadi berprinsip untuk ikuti setiap aturan yang berlaku karena dengan kesadaran dan itikad baik dari para pemakai jalan untuk mematuhi peraturan berlalu-lintas niscaya perjalanan kita akan aman, nyaman, lancar tanpa macet bahkan tanpa perlu ada aturan 3 in 1 maupun ganjil genap.

Akhir kata, mohon dimaafkan jika ada salah-salah kata dari tulisan ganjil dari orang setengah genap ini.. #nyengir

Salam,

HUM


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun