Mohon tunggu...
HUM
HUM Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sebut saja saya HUM, panggilan inisial yang melekat ketika saya beranjak dewasa. Saat masa anak-anak yang begitu lucunya sampai masa remaja yang sedemikian cerianya, tidak pernah terbersit sekalipun panggilan HUM, tapi yang namanya takdir siapa yang bisa menolaknya kan..?!\r\n\r\nhttp://www.69hum.com\r\n email : hardono.umardani@bicycle4you.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

3 Kali Hamil Akibat Merayakan Valentine

18 Februari 2015   05:10 Diperbarui: 17 Februari 2016   19:24 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_351691" align="aligncenter" width="420" caption="Colorful Chocolate (source: tastespoting.com)"][/caption]

Miris rasanya ketika membaca berita di media tentang Valentine's Day yang berujung pada sex bebas kalangan anak muda. Hari kasih sayang yang diterjemahkan bebas menjadi bebas bereksperimen memberikan benih kasih sayang. Bahkan banyak pemuda pemudi yang terang-terangan belanja alat kontrasepsi yang sangat mudah dijumpai di minimarket maupun warung pinggir jalan sekalipun untuk persiapan hari kasih sayang tadi. Bahkan muncul issue dan photo yang beredar, paket coklat berisi kondom yang cukup ramai dibicarakan.

Momen Valentine's Day ini membawa memori saya ke beberapa tahun yang lalu. Ya, saya adalah salah satu orang yang ikut hebohnya momen Valentine's Day ini kalau nggak mau dibilang ikut merayakannya. Akibatnya...3 kali saya membuat hamil seorang wanita. Sebenarnya malu untuk saya ungkapkan di tulisan ini, tapi begitulah kenyataannya dan ini adalah kisah nyata. Semoga menjadi pelajaran yang bisa diambil hikmahnya oleh anak muda sekarang.

Kisahnya berawal 14 tahun yang lalu, saat masa-masa menjadi seorang mahasiswa dengan waktu bebas sebagai anak kost yang jauh dari orang tua. Kemandirian sebagai seorang anak kost membuat saya merasa sudah dewasa dan berhak menentukan setiap aktivitas saya sendiri. Sebagai seorang mahasiswa dengan status jomblo, tanggal 14 February merupakan saat yang tepat untuk menebarkan kasih sayang kepada gadis idaman.

Saat itu ada seorang gadis yang menjadi target lemparan batang coklat sebagai umpan luapan kasih sayang dengan harapan mendapatkan balasan, meski hanya lemparan sebuah senyuman. Scenario sudah dirancang beberapa hari sebelumnya, kebetulan minggu itu ada satu event pameran komputer di kampus. Sebagai seorang mahasiswa geek yang tiap hari berkutat dengan komputer, agenda ini saya manfaatkan untuk kamuflase. Tepat di tanggal 14, pagi-pagi saya kontak sang target, mengajak untuk lihat pameran komputer nanti malam. Ternyata gayung bersambut. Langsung tancap gas ke minimarket terdekat, comot dua batang white chocolate. Yup...satu sebagai cadangan.. *nyengir

Dengan hati-hati saya buka bungkus coklatnya. Mulai jemari ini menuliskan kata-kata indah di dalamnya. Setelah dibaca ulang dan dirasa cukup membuat seorang wanita melayang ke langit ketujuh, coklat dibungkus kembali dengan rapi. Perfect idea..!!

Singkat cerita akhirnya kita menikmati malam kasih sayang itu dengan berkeliling stand pameran dan dilanjut menghabiskan malam menyusuri jalanan kota gudeg yang berwarna-warni ceria malam itu. Sebatang white chocolate yang sudah dipersiapkan akhirnya saya berikan kepada si gadis yang ternyata sangat suka dengan coklat. Yes...!! umpan sudah masuk, tinggal meneruskan ke tahap selanjutnya. Hmm..kira-kira perlu diceritakan nggak ya kronologis selanjutnya..? Anda yang sudah masuk usia remaja menuju dewasa tentunya sudah paham kira-kira bagaimana kronologisnya sehingga menyebabkan sebuah kehamilan. Yup..akhirnya sang gadis tadi hamil akibat perbuatan saya.

Ehh...tapi sebentar dulu, prosesi kehamilan kan memakan waktu yang cukup lama, masak tiba-tiba hamil begitu saja..?

Yup..betul, cerita belum selesai dan terpotong begitu saja, masih ada kisah lanjutan sebelum kehamilan sang gadis. Jadi, setelah batang coklat tadi berpindah tangan, langsung masuk ke saku belakang jeans belel sang gadis yang langsung melambaikan tangan dan segera berlalu masuk ke pintu gerbang kost, meninggalkan saya di atas motor kesayangan. Apakah saya kejar..? Ternyata tidak, saya masih bisa untuk menahan nafsu. Dan memang scenarionya disusun tidak terburu nafsu *nyengir. Ada catatan kaki di dalam bungkus coklat tadi "kutunggu jawabanmu via email 3 hari lagi".

3 hari berlalu dengan lambatnya. Pagi hari tanggal 17 February, dengan bergegas kupacu sepeda motor ke kampus, tujuannya pasti..lab informatika. Kok sepi..? Damn..!! server error.. Segera bergegas menuju warnet seputaran kampus. Siyal...!! mati listrik sepanjang Jakal. Segera tancap gas potong kompas selokan, sebuah warnet terlihat dengan deretan sepeda motor parkir di depannya. Terpampang papan nama warnet..D'Java. Tidak sabar tarik keyboard dan perlahan membuka email. Sebuah pesan baru muncul di sana. Dengan hati berdebar penuh harap mouse mengeser kursor dan klik...terbukalah body message. Yess..!! Seketika hati berbunga ketika membaca baris demi baris kalimat yang ada. Coba diulangi lagi setiap detail kalimat siapa tahu berubah. Definitely Yes..!! proposalku diterima :)

Dan hari ini tepat tanggal 17 February, 14 tahun yang lalu kami resmi jadian. Dan akibat jadian dalam momen Valentine's Day ini, sang gadis berhasil  saya hamili sebanyak 3 kali, memunculkan sosok-sosok lucu yang selalu mewarnai hari-hari bahagia kami mesti duka kadang terlewati.

Semoga kisah nyata ini membawa hikmah bagi kita semua, terutama kaum jomblo agar segera termotivasi untuk berani menghamili....stelah resmi menjadi istri tentunya *nyengir

Would you be my Valentine..? :)

Salam,

HUM

*dedicated to My Beloved

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun