Mohon tunggu...
Supir_Kopaja
Supir_Kopaja Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Seorang pendengar yang baik mencoba memahami sepenuhnya apa yang dikatakan orang lain. Pada akhirnya mungkin saja ia sangat tidak setuju, tetapi sebelum ia tidak setuju, ia ingin tahu dulu dengan tepat apa yang tidak disetujuinya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Kentut Membawa Cinta Bag 1

21 Desember 2016   11:03 Diperbarui: 22 Desember 2016   16:50 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

somad adalah mahasiswa yang dibilang jorok dengan rambut gondrong yang gak keurus, kadang-kadang somad lupa kermas sampe tiga hari, bukannya lupa sih tapi males. Maklum lah jauh dari orang tua jadi rada-rada gimana gitu. somad ini mahasiswa semester delapan jurusan teknologi informasi yang sebentar lagi lulus, walaupun somad jorok dan dekil temen-temennya gak pernah menghindar atau menjauh dari dia. kosan somad deket kampus jadi kl telat masuk somad biasanya gak pernah mandi.

hari ini seperti biasa somad menjalankan aktifitas ke kampus, alarm hape somad berbunyi sedari tadi tapi somad mengabaikannya, somad alihkan pandangan ke jam dinding yg nempel persis di tembok yang sedikit retak dengan cat yang sudah memudar berwarna abu-abu dengan corak seperti ompol anak-anak, dengan sedikit lemas somad raih hape untuk mematikan alarm.

"Sudah jam 7 pagi" ngomong sendiri 

somad sendiri ga langsung mandi tapi berlama-lamaan didalam kamar, somad mencium bau pengap dalam kamar, kipas angin sudah dua minggu rusak belum somad bawa ke tukang servis, dengan terpakasa somad berajak dari kasur untuk bergegas membuka jendela kamar yang berwarna biru dengan disela-sela fentilasi di huni oleh sarang laba-laba kecil, melambai-lambai tertiup oleh udara yang ada dibalik jendela. perlahan-lahan dibukanya...

"brrrr, dingin banget udara. bulu kuduk gw merinding" dalam hati

Udara yang dingin langsung merasuki tubuh somad yang kurus kering sampe masuk ke tulang-tulang. sesekali tubuh somad bergetar tanda kedinginan. samar-samar terdengar teriakan seseorang dari luar kamar memanggil orang, somad kembali ke kasur dan merebahkan tubuh dengan tatapan kosong. terdengar ketukan  pintu kamar lagi dengan keras sambil teriak manggil nama somad... 

"SOMADDDD..." sambil gedor-gedor pintu, somad langsung kaget dan terperanjat dari tempat tidur... 

"Hhhmmm, siape sih pagi-pagi gini udah ada tamu dateng" ngedumel sendirian. 

"woy bangun udah siang... mau kuliah jam berapa lu, cepetan buka pintunya. jgn sampe gw teriak lagi nih." suara cowok dibalik pintu. 

sambil beranjak dari tempat tidur, somad menggambil kunci pintu yang tergeletak di atas tv.. kunci pintu dengan gantungan kepala elang berwarna cokelat dan langsung bergegas membukakan pintu... 

"Ooo... elu kim, gw kira siapa? tumben bener lu ke sini..." 

"mau pinjem duit ya. gw lagi gak punya..." celetuk somad sambil balik ke tempat tidur sekalian menyuruh masuk akim.

akim temen kampus somad yang tinggal di daerah kemandoran, gak tau dia dateng ke kosan mau ngapain, oh iya akim ini selalu bantuin somad kl lagi kesusahaan, kesusahan dalam arti pdkt sama cewe terus ngedate bareng cewe, dll. somad ini termasuk cupu sama cewe dan pasti somad selalu minta saran dia.

akim duduk diatas kasur setelah somad menyuruh masuk, sambil membuka tas rangsel yang sedari tadi di bawa...

"nih ubi... kesukaan luh...." sambil menyodorkan satu bungkus ubi cilembu

"gw kesini bukan mau pinjem duit malihhhh... emang sengaja kesini, pengen berangkat bareng ke kampus..." sambil menutup tas rangsel

somad langsung merampasnya dari tangan akim... dia tidak menghiraukan akim ngomong, dia asik sendiri mengunyah ubi yang dibawa akim, gak kebayang bau mulut somad yang belum mandi bercampur dengan ubi cilembu, walaupun ubi adalah makanan kesukaan somad, tetapi tetap saja jorok.

somad menyela omongan akim... dan berkata :

"kim... lu mau hadiah dari gw gak, tapi jangan di pecahin ya... soalnya nih hadiah spesial banget buat loh.." dengan wajah menahan ketawa somad menjelaskan.

kemudian akim berfikir dengan bola mata ke kiri atas. "Hhhmmm.... hadiah? sedikit curiga, tumben bener lu bae pagi-pagi udh mau ngasih hadiah ke gw"... jawab akim

"nih hadiah buat lu" somad sambil nungging persis di depan muka akim.... "Brotttttttttttt, brottt, brottt" sambil tertawa lepas, "hahahahahaha...."

"Bangsat lu mad, gw dapet sarapan ampas dari lu pagi-pagi...." jawab akim dengan meninju kencang ke arah pantat somad.

sambil mengusap air mata karena saking senengnya tertawa, somad langsung minta maaf. "maaf kim... maaf, becanda... kaya ga tau gw aja..." 

akim mengangkat tangan kirinya dan melihat jam tangan, jam menunjukan sudah hampir pukul 8 pagi... "mad udh jam delapan nih, mandi sono, udh bau asem juga". akhirnya somad beranjak dari kasur untuk mandi sambil bilang "Okey Bro..."

sampai di kampus somad memarkirkan motor harley nya, motor yang dibeli dua tahun silam hasil kerja keras membuat sebuah aplikasi kasir untuk salon saat magang di salah satu perusahaan swasta , setelah standar motor diturunkan somad tidak beranjak turun tetapi meraih kaca spion dan menundukannya, somad merapikan rambut yang agak kusut. diraih tas yg dia bawanya dan menggambil air mineral dari dalam tas kemudian membasuh rambutnya, dari kejauhan segerombolan orang berteriak ke arah somad memberikan salam sapa dengan memanggil "hi bro..." mereka serempak melambaikan tangannya.

somad pun membalas sapa teman-temannya sambil turun dari motor. tidak lama kemudian akim menepuk bahu somad sebelah kanan dari arah belakang. 

"ayo mad masuk... gw ada kelas nih, takut telat..." sahut akim, 

dengan santai somad menjawab "duluan aja kl mau kim... gw mau beli gorengan dulu depan kampus." 

"tadi gw liat ubi baru banget di goreng." sambil memutar kunci motor dengan gantungan berbentuk tengkorak berwarna silver.

"oke deh, gw duluan ya..." "jam istirahat ketemuan dikantin aja, tempat biasa di ibu sutin..." akim bergegas berlari meninggalkan somad sendirian di parkiran motor

somad memberikan jempol tangan kanan ke atas (sip), tanda setuju. 

/HR

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun