Mohon tunggu...
Supir_Kopaja
Supir_Kopaja Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Seorang pendengar yang baik mencoba memahami sepenuhnya apa yang dikatakan orang lain. Pada akhirnya mungkin saja ia sangat tidak setuju, tetapi sebelum ia tidak setuju, ia ingin tahu dulu dengan tepat apa yang tidak disetujuinya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan featured

Mencoba 5 Langkah Bisnis Ikan Hias Akuarium Laut

9 Desember 2016   20:41 Diperbarui: 14 Oktober 2020   08:42 2129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan Negara besar yang kaya akan sumber daya alam, salah satunya adalah Ikan Hias yang sangat melipah ruah. Hampir 600 jenis Ikan hias di laut laut dan 1500 jenis terumbu tersedia di Indonesia.

Tulisan kali ini saya ingin memberikan informasi penting bagi kalian yang ingin membuaka usaha tetapi belum memiliki ide, usaha ini dibilang susah-susah gampang karena butuh seseorang yang bisa menangani biota yang berasal dari laut, minimal mempunyai keahlian dalam merawat akuarium laut. 

Saya sudah melakukan survey dan riset beberapa tahun belakangan ke pedagang dan terjun langsung menangani beberapa bisnis yang sejenis seperti ini, memancing ikan di kolam itu ibarat sambil menyelam minum air. Begitulah kira-kira, hehehe.... 

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:

1. Pemilihan Lokasi

Lokasi menjalankan usaha ikan hias akuarium laut ini sangat mudah, usahakan yang paling penting mudah dicari dan tempatnya strategis, tempat yang luas memungkinkan memasarkan Biota laut lebih mudah dan konsumen pun akan selalu berkunjung.

Salah satu contoh tempat yang sangat strategis adalah di Pusat Promosi Ikan Hias Jl. Sumenep secara konsep sebenarnya tempat ini terletak di kawasan Menteng, Pedagang disana semuanya binaan Pemda DKI Jakarta, yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan beserta Dinas UMKM Jakarta Pusat. 

Mungkin bisa menjadi bahan referensi kalian yang mau menjadi Binaan Pemda DKI dan UMKM Jakarta Pusat, nantinya akan dibagi 2 bagian. Yakni, Kelompok Promosi yang menjual beragam jenis ikan hias dan kelompok budidaya.

Salah satu Pedagang binaan Pemda DKI dan UMKM Jakarta Pusat | Photo Koleksi Pribadi
Salah satu Pedagang binaan Pemda DKI dan UMKM Jakarta Pusat | Photo Koleksi Pribadi
2. Target pemasaran

Target pemasaran adalah hal yang terpenting dalam melakukan satu usaha, karena jika kita kurang tepat memilih target pemasaran, kita akan kesulitan untuk memasarkan.

Jika itu terjadi maka akan berpengaruh terhadap penghasilan kita lama kelamaan akan terjadi kebangkrutan dan akhirnya gulung tikar. 

Pemasaran bisa melalui Forum Pencinta ikan hias laut entah menjadi sponsor forum, bisa juga melalui Iklan media Cetak atau Media Elektronik dan Internet (Facebook, Instagram, Website dll) atau dari masyarakat sekitar yang berkunjung ke toko.

3. Perlatan Pendukung

Perlatan yang diperlukan dalam usaha ikan hias ini bermacam-macam seperti : Akuarium, Lampu, Protein Skimmer, Chiller, Pump dan Aksesoris lainnya. Kebanyakan alat pendukung ini dijual oleh para pedagang di etalase atau display toko. Alat-alat ini untuk menunjang kelangsungan hidup biota yang di pelihara nantinya.

4. Pembelian Biota

Jenis ikan dan terumbu ini harus ditentukan terlebih dahulu dan harus sesuai dengan target pemasaran. Jika kita menetapkan target pemasaran kita kepada kalangan menengah ke bawah, kita dapat menjual biota lokal mulai dari Ikan dan terumbu yang terjangkau. 

Apabila menetapkan kepada kalangan menengah ke atas, kita dapat menjual biota pilihan atau Import dan tidak menutup kemungkianan kalangan ini bisa membeli biota yang terjangkau.

Perlu diingat, pembelian Biota dari Nelayan harus memiliki sertifikasi karena akan berdampak pada Ekosistem Terumbu Karang, jangan sampai terkena masalah Hukum dan Ekonomi oleh Pemerintah. 

Kenapa? Dalam hal ini terlihat bahwa dengan persentase respon pedagang memberikan alasan supaya lingkungan lebih baik mengindikasikan bahwa kesadaran masyarakat sudah meningkat terhadap lingkungan laut.

Photo Koleksi Pribadi
Photo Koleksi Pribadi
5. Terakhir, mempunyai Estimasi Cash Flow, Harga Beli & Jual, Billing Penjualan, Payroll.

Laporan arus kas (cash flow) adalah alat analisis yang sangat bermanfaat baik bagi yang membuka usaha maupun kreditor, meskipun sebenarnya pengusaha lebih banyak memberikan perhatian yang disiapkan sebagai bagian dari proses penganggaran.

Laporan arus kas sering digunakan untuk menggambarkan kesanggupan Usaha dalam memenuhi biaya operasional dan kewajiban, agar menghasilkan keuntungan tambahan, pengusaha harus mempunyai kas untuk ditanamkan kembali. 

Arus kas mempunyai peranan yang cukup besar terhadap likuiditas, semakin besar aset lancar berupa kas dibandingkan dengan seluruh kewajiban jangka pendek berarti semakin tinggi juga tingkat likuiditas dan begitu juga sebaliknya.

Begitulah Informasi yang saya dapatkan, semoga berguna dan bermanfaat bagi yang ingin menjalankan usaha tersebut./HR

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun