Mohon tunggu...
Hardlen Crisabel
Hardlen Crisabel Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Journalism student
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Interested in entertainment, music and writing.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Khasiat Minyak Zaitun, Pencegah Penyakit Jantung sampai Kanker

28 Agustus 2019   11:29 Diperbarui: 28 Agustus 2019   11:30 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peneliti dari Barcelona menemukan suatu mekanisme di mana minyak zaitun dapat bekerja melindungi tubuh melawan kanker payudara.

Setelah mendekode sinyal di dalam sel tumor payudara yang diaktifkan oleh minyak zaitun, mereka menyimpulkan bahwa minyak tersebut dapat mengurangi aktivitas p21Ras yang merupakan onkogen.

  • Membantu menyembuhkan Rheumatoid Arthritis

Penyakit Rheumatoid Arthritis merupakan suatu kondisi peradangan sendi yang diakibatkan oleh penyerangan sistem kekebalan tubuh kepada jaringannya sendiri, atau yang biasa disebut sebagai penyakit autoimun.

Dikutip dari Healthline, suplemen yang mengandung minyak zaitun dapat meningkatkan penanda inflamasi serta mengurangi stres oksidatif pada seseorang dengan kondisi Rheumatoid Arthritis.

Pada sebuah studi ditemukan hasil bahwa minyak zaitun dan minyak ikan secara signifikan dapat dengan kuat mengurangi kondisi kaku yang disebabkan efek penyakit tersebut.

  • Bermanfaat untuk melindungi tubuh dari penyakit kolitis ulseratif

Penyakit kolitis ulseratif menyebabkan inflamasi pada usus besar, atau kolon. Kondisi ini merupakan jenis penyakit inflamasi usus (IBD) yang mirip dengan penyakit Crohn.

Para peneliti dari Inggris menjelaskan bahwa dengan mengonsumsi lebih banyak makanan dengan minyak zaitun dapat membantu menangkis penyakit kolitis ulseratif tersebut.

Mereka melihat data dari lebih 25,000 orang dengan kisaran usia 40 sampai 65 tahun yang tinggal di kawasan Britania Raya. Tidak ada satu pun dari mereka yang terkena penyakit tersebut dari awal dimulainya studi.

Sumber: CNNIndonesia.com, Medical News Today, Healthline.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun