Mohon tunggu...
Hardiyanti Utami
Hardiyanti Utami Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Ibrahimy Wongsorejo

Guru Penggerak Angkatan 3 Kabupaten Banywangi Alumni SLW Batch 2 Mahasiswa Magister Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

18 Februari 2022   22:03 Diperbarui: 18 Februari 2022   22:08 4222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Ki Hadjar dewantara dengan filosofi Pratap Triloka yakni Ing Ngarso Sung Tulada, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani yang berarti bahwa yang di depan memberikan teladan, yang di tengah membangun kemauan, dan dari belakang memberikan dukungan. Melalui pemikiran tersebut, maka patut kiranya seorang pendidik bisa menjadi contoh atau teladan bagi anak didiknya, baik dari kata-kata dan perbuatan. Seorang pendidik tidak hanya menguasai kompetendi profesional dan pedagogik, namun dari sisi sosial dan kepribadian pun patut menjadi panutan bagi anak didiknya. Maka jika dikaitkan dengan prinsip pengambilan keputusan, ketika seorang pendidik menghadapi permasalahan di kelas harus berhati-hati dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil harus bisa dikaji dengan baik menggunakan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan. Jika hal ini diterapkan, siswa akan mencontoh seorang guru untuk melakukan tindakan yang sama.

Keberadaan pendidik harus bisa menstimulus terciptanya ide dan inovasi dalam proses pembelajaran. Saat proses pembelajaran berlangsung, tidak menutup kemungkinan akan terjadi permasalahan yang bisa menimbulkan dilema bagi peserta didik maupun guru. Maka penting sekali saat kondisi tersebut terjadi, penerapan paradigma dilema etika dilakukan, sehingga solusi yang dipilih dalam menyelesaikan masalah tidak beresiko serta  putusan yang diambil dapat diterima dan didukung oleh semua pihak.

Pada saat pengambilan keputusan seorang pendidik perlu memberikan  kesempatan bagi siswa untuk mengungkapkan permasalahan yang terjadi. Siswa diberikan ruang untuk mengambil keputusan sesuai dengan pandangan dirinya. Sehingga penting bagi seorang guru untuk memberikan dukungan penuh terhadap siswa agar terbentuk nilai kebajikan bijaksana saat pengambilan keputusan.

Kesimpulannya, bahwa saat pendidik telah menanamkan proses pendidikan dengan cara menuntun sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman serta berpedoman dengan filosofi Pratap Triloka maka hal itu berarti peserta didik telah mendapatkan kemerdekaannya dalam mengekspresikan segala potensi yang ada, khususnya dalam memutuskan setiap persoalan terkait masa depannya. Dengan demikian, kebahagiaan dan keselamatan peserta didik pun dapat tercapai.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai dalam diri seorang berpengaruh terhadap tindakan seseorang dalam menentukan prinsip pengambilan keputusan. Hal ini disebabkan karena dalam menentukan prinsip pengambilan keputusan, seseorang akan lebih memperhatikan nilai kebajikan yang biasa diterapkan dalam keseharian. Apabila seseorang lebih mengutamakan nilai kesetiaan daripada keadilan, maka orang tersebut akan lebih mementingkan nilai kesetiaan dalam mengambil keputusan. Ketika seseorang memiliki nilai-nilai kebajikan yang biasa ditanamkan, namun saling bertentangan. Maka hal ini akan menimbulkan dilema etika. Oleh karena itu, sangat penting dalam pengambilan keputusan perlu dilakukan pengujian 9 langkah agar keputusan yang diambil tidak menimbulkan resiko dan dapat mengakomodasi berbagai kepentingan.

Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil.Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Aktivitas terbimbing melalui kegiatan coaching membantu seseorang terutama pendidik dalam menggali informasi yang dibutuhkan sebelum pengambilan keputusan. Pada proses coaching, 9 langkah pengujian pun dapat diketahui secara jelas saat keputusan diambil. Coach dalam hal ini pengambil keputusan, dapat meminta penjelasan kepada coachee yang terlibat dalam permasalahan agar bisa menjadi pertimbangan bagi coache untuk mengambil keputusan. Melalui coaching, pendidik dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil dan melihat  berbagai opsi sehingga dapat mengambil keputusan yang baik. Selain itu, jika dikaitkan dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara, proses coaching bisa membantu pendidik dalam menjalankan proses menuntun peserta didik dalam menerapkan merdeka belajar yang juga perlu diterapkan dalam pengambilan keputusan agar menghasilkan putusan yang berpihak pada murid.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

Pada saat pengambilan keputusan dilakukan, seorang guru perlu memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional agar proses pengambilan keputusan dilakukan secara sadar penuh, sadar dengan  berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada. Ketika seorang guru telah menguasai pengetahuan dan keterampilan  serta sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional, maka di saat putusan diambil tujuan yang diharapkan adalah tujuan positif, putusan yang diambil juga bertanggung jawab. Kesadaran akan aspek sosial emosional di saat mengambl keputusan juga dapat menekan perilaku seorang pendidik terutama saat dihadapkan permasalahan yang mengandung dilema etika. Di saat guru dihadapkan pada kasus tertentu yang menuntutnya untuk memberi keputusan, mekanisme otak akan mengarahkan diri untuk berhenti, kemudian menarik nafas panjang, hingga memberikan waktu untuk memahami dengan baik kasus yang dihadapi. Guru juga akan mencari tau apa yang dirasakan murid dan mau mendengarkan denan penuh perhatian. Respon guru yang berkesadaran penuh ini lah yang akan mempengaruhi putusan yang diambil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun