Mohon tunggu...
Hardius Usman
Hardius Usman Mohon Tunggu... Dosen - Humanitarian Values Seeker in Traveling

Doktor Manajemen Pemasaran dari FEUI. Dosen di Politeknik Statistika STIS. Menulis 17 buku referensi dan 3 novel, serta ratusan tulisan ilmiah populer di koran. Menulis hasil penelitian di jurnal nasional maupun internasional bereputasi. Mempunyai hobby travelling ke berbagai tempat di dunia untuk mencari nilai-nilai kemanusiaan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kehebatan Hollywood

14 Juli 2020   13:21 Diperbarui: 14 Juli 2020   13:28 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sign Hollywood (Sumber: Koleksi Pribadi)

Hollywood merupakan bagian wilayah dari Greater Los Angeles. Kalau diumpakan Los Angeles adalah Jakarta, maka yang jadi Hollywood kira-kira Depok. Hollywood mempunyai keunikan dalam ingatan kita. Setiap kita ketika mendengar kata 'Hollywood' pasti langsung terbayang para bintang film.

Otak kita secara otomatis membuat kita merasa bahwa kota itu dihuni oleh para bintang film. Padahal, mencari bintang film di Hollywood, sama saja mencari Cleopatra di Alexandria. Pasti tidak akan bertemu.

Jadi, apa sebenarnya daya tarik kota itu sehingga puluhan juta wisatawan berkunjung ke sana setiap tahunnya? Daya tariknya adalah kota itu sendiri. Bagi wisatawan yang menyukai sejarah atau keindahan alam, direkomendasikan untuk tidak berkunjung ke sini, karena pasti akan kecewa.

Saat traveling ke Hollywood, wisatawan pasti ingin menyaksikan ikon kultural yang sangat populer, yaitu Hollywood Sign, yang tertulis di Mount Lee di kawasan Hollywood Hills. Jika ingin berfoto dengan 'papan tulisan' ini, kita tidak perlu mendaki Hollywood Hill, tetapi cukup berfoto dari Hollywood and Highland Center, yang dapat diakses menggunakan transportasi umum.

Tidak ada sejarah yang melekat pada 'papan tulisan' itu, kecuali dulunya tulisan itu merupakan bekas papan reklame. Tulisan semacam ini sekarang banyak ditiru berbagai kota di dunia, baik di dalam maupun di luar negeri. Sekalipun daya tariknya tidak sekuat Hollywood Sign.

Walk of Fame (Sumber: Koleksi Pribadi)
Walk of Fame (Sumber: Koleksi Pribadi)
Wisatawan tentu tidak akan melewatkan pula kesempatannya menyaksikan Walk of Fame, yang merupakan landmark kota Los Angeles. Monumen yang merupakan keramik lantai dengan disain berbentuk bintang berwarna merah muda dan berlatar belakang hitam, dapat kita nikmati di sepanjang trotoar Hollywood Boulevard.

Pada setiap keramik tertulis nama publik figur kelas dunia, mulai dari aktris, aktor, penyanyi, olahragawan, sutradara sampai produsen. Bukan hanya sebatas itu, di 'bintang' itu juga terukir nama tokoh kartun, dan Los Angeles Police Department (LAPD). Kita bisa menghabiskan waktu seharian untuk mendatangi satu per satu 'bintang' ini, terutama jika ingin mencari nama tokoh kesayangan kita.

Di Hollywood Boulevard ini kita juga dapat menemui TCL Chinese Theatres, yang merupakan salah satu istana film yang paling ikonik di dunia. Menonton di bioskop yang sejak tahun 1972, telah menjadi rumah bagi film-film papan atas, tentu akan memberi pengalaman tersendiri.

Di samping itu, bioskop ini juga menawarkan teknologi yang mutahir, sehingga memberi sensasi yang berbeda dengan bioskop manapun di dunia ini.  Di halaman TCL Chinese Theatres juga terdapat monumen seperti Walk of Fame. Bedanya di sini, monument terbuat dari semen dan dilengkapi dengan 'cap' telapak tangan dan kaki para tokoh idola.

Di sebelah TCL Chinese Theatres, terdapat Dolby Theatre yang merupakan tempat penyelenggaraan Academy Award atau Oscar, dan sempat juga digunakan untuk final acara American Idol.

Di sekitar Dolby Theatre ini terdapat pusat perbelanjaan, yang juga menyediakan caf outdoor. Dari tempat itu, Sign Hollywood akan terlihat dari kejauhan, sehingga cukup bagus untuk mengambil foto dengan papan bertuliskan Hollywood tersebut.

Dolby Theatre (Sumber: Koleksi Pribadi)
Dolby Theatre (Sumber: Koleksi Pribadi)
Sesungguhnya hanya itulah yang dapat kita nikmati ketika berkunjung ke Hollywood. Memang ada beberapa destinasi yang ditawarkan, terutama yang berhubungan dengan dunia hiburan, seperti: Hollywood Wax Museum, Museum of Illusion, atau the Hollywood Museum. Tapi biasanya tidak merupakan tujuan utama wisatawan.

Memang cukup mengherankan, kota yang  mempunyai destinasi wisata sangat terbatas, tetapi berhasi menjadi impian setiap wisatawan untuk berkunjung. Sebagian wisatawan mungkin mengunjungi Hollywood sebagai bagian dari perjalanan tour ke berbagai destinasi khususnya yang berada di sekitar Los Angeles.

Tetapi, ada juga wisatawan yang memang sangat menyukai Hollywood, bahkan berkali-kali mengunjungi kota tersebut. Kekuatan citra Hollywood sebagai kota para bintang film memang tidak dapat dipungkiri lagi. Walau seseorang menyadari bahwa tidak mungkin dia menyaksikan para bintang film ternama wara-wiri di sana, tetapi tetap merasakan bahwa dirinya sedang menjadi bagian gemerlapnya dunia perfilman.

Hollywood Boulevard (Sumber: Koleksi Pribadi)
Hollywood Boulevard (Sumber: Koleksi Pribadi)
Hollywood sendiri memang menyediakan atmosfir yang mendukung citra kota itu. Gedung-gedung dan jalan yang tertata sedemikian rupa sehingga kita merasa sedang menonton film. Tokoh-tokoh film terutama kartun, dapat kita jumpai di sepanjang boulevard.

Orang-orang yang berpakaian laksana artis dapat dijumpai di berbagai sudut kota. Di mana-mana digelar berbagai petunjukan, dari pinggir jalan hingga gedung pertunjukkan. Pengkondisian kota yang sedemikian rupa inilah yang membuat kita merasa sedang berada di gemerlapnya dunia perfilman.

Inilah kehebatan Hollywood dalam membuat citra, yang tertanam di benak setiap wisatawan, sehingga wisatawan merasakan kota tersebut sebagaimana citranya. Jadi tidak heran jika tidak sedikit orang yang rela terbang berjam-jam untuk berkunjung ke sini. Bagi destinasi wisata, citra merupakan hal yang sangat penting.

Sebuah destinasi wisata yang luar biasa, tetapi citranya 'tidak jelas', maka tidak akan banyak wisatawan yang berkunjung. Sebaliknya, destinasi wisata yang biasa-biasa saja, tetapi citranya 'jelas dan kuat', maka wisatawan akan berbondong-bondong ke sana. Oleh karena itu, bagi setiap destinasi wisata diperlukan sebuah konsep yang jelas untuk membangun citra. 

Citra ini harus dipelajari dengan serius, sebab citra yang salah akan berakibat fatal bagi destinasi wisata. Dari konsep yang bagus inilah citra dikuatkan dengan melakukan promosi. Jangan pernah melakukan promosi tanpa sebuah konsep citra, sebab anggaran besar untuk promosi akan terbuang sia-sia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun