Mendengar nama Milan, pasti kita membayangkan sebuah kota yang prestisius dan gemerlapan. Ingatan kita pasti akan mengarah pada kata 'fashion'. Milan memang dikenal sebagai salah satu pusat fashion di dunia, selain New York dan Paris.
Perusahaan-perusahaan adibusana banyak yang bermarkas di kota ini. Pusat perbelanjaan dan toko-toko pakaian juga tersebar di kota ini. Di kota ini berdiri salah satu pusat belanja tertua di dunia, yaitu Galleria Vittorio Emanuele di Piazza Duomo. Di sini tersedia fashion yang terbaru dari berbagai merek kelas dunia.
Mendengar nama Milan, pikiran kita juga akan menyambung ke klub sepakbola kota ini. Ada dua klub sepakbola yang terkenal di kota ini, yaitu AC Milan dan Internazionale Milan.
Bagi para penggemar sepakbola, tentunya mengunjungi stadion San Siro atau Giuseppe Meazza, merupakan kewajiban saat mengunjungi kota ini. Apalagi bagi fans klub sepakbola kota ini, pasti akan mengusahakan menonton pertandingan klub kesayangannya.
Inilah dua citra yang paling dominan diasosiasikan dengan kota Milan. Sekalipun demikian, ada pula yang menyebutkan bahwa Milan mempunyai banyak landmark seni dan budaya kelas dunia. Kota ini memiliki Milan Cathedral, sebuah gereja yang berarsitektur Romawi Kuno dengan 135 menara dan 3200 patung.
Sforza Castle yang merupakan istana megah keluarga yang pernah menjadi penguasa Milan, yaitu Keluarga Sforza pada Abad ke-15. Kota ini juga memiliki National Museum of Science and Technology Leonardo da Vinci, yang didedikasikan untuk Leonardo da Vinci.
Di Milan juga berdiri La Scala, yang merupakan tempat atau gedung pertunjukan opera yang telah dikenal oleh banyak orang didunia.
Kota Milan memang indah, tetapi belum sepadan dengan Paris atau London, sehingga wisatawan yang senang menjelajahi kota mungkin tidak terlalu terkesan dengan kota ini.
Milan juga kota yang tidak menawarkan keindahan alam, seperti kota Marseille dengan pantainya atau Bern dengan pegunungannya, sehingga wisatawan yang senang menikmati alam tidak akan mendapat apa-apa di kota ini.
Yang mengherankan, Milan tidak banyak mengekspos sejarah kota ini, padahal kota ini sarat dengan sejarah. Milan tergolong kota kuno yang dihuni oleh bangsa Celtic sekitar 400 SM dan kemudian dijajah oleh bangsa Romawi sekitar 222 SM, yang menamai kota tersebut dengan Mediolanum.
Pada abad ke-4, Milan pernah menjadi ibu kota Kekaisaran Romawi Barat. Pada 313 M, Kaisar Konstantin dan Licinius mengeluarkan Dekrit Milan, yang secara resmi mengakhiri penganiayaan terhadap orang-orang Kristen.
Pada 1450 Milan ditaklukkan oleh Francesco Sforza, yang menjadikan Milan sebagai salah satu kota terkemuka Renaissance Italia. Pada tahun 1796 Napoleon menyerang Italia, dan kemudian menjadikan Milan sebagai ibu kota Kerajaan Italia.Â
Di kota ini pula pada tahun 1919, Benito Mussolini memulai aksinya untuk merebut kekuasaan di Italia, dengan mengumpulkan Blackshirts , dan kota ini menjadi titik awal long march ke Roma. Di kota ini pula, anggota perlawanan Italia di Milan, mengambil alih kota dan mengeksekusi Mussolini, dan para pemimpin dari pemerintahan Fasisnya, dengan menggantung mereka di Piazzale Loreto.
Sejarah yang ditorehkan oleh kota Milan tidak main-main, tetapi bukti sejarahnya sulit sekali kita dapat sekarang. Apakah dikarenakan Milan selalu menjadi pusat pertempuran? Pada Perang Dunia II Â kota ini habis-habisan dibombardir oleh tentara sekutu, sehingga sangat mungkin bukti-bukti sejarah lenyap semuanya.Â
Langkanya bukti sejarah kota, mungkin juga disebabkan kota ini tidak diperuntukkan untuk 'memamerkan' sejarah yang pernah dilewati. Kita tidak menyaksikan adanya kegiatan arkeologi untuk menggali situs-situs, sebagaimana kita dapat saksikan di Roma.Â
Tampaknya kota ini memang sengaja dikembangkan menjadi kota metropolitan yang moderen. Fakta menunjukkan bahwa kota yang merupakan pusat bisnis dan ekonomi di Italia ini mempunya gedung pencakar langit terbanyak di Italia. Dengan demikian, wisata yang memang cocok untuk Milan adalah wisata belanja dan sepakbola.
Kita juga hanya butuh waktu sekitar 1,5 jam menuju kota indah di Laut Mediterania, yaitu Genoa. Kita dapat mengunjungi Parma, Verona atau Venezia dengan perjalanan kereta yang tidak terlalu lama. Kota Como yang terkenal dengan teluknya yang indah, juga dapat ditempuh dalam waktu 1 jam menggunakan kereta.Â
Bahkan kita bisa mengunjungi Mendresio yang terkenal dengan outlet besarnya, yang sudah merupakan bagian dari negara Swiss.Â
Posisi strategis kota ini membuat kita dapat mengunjungi berbagai kota di Italia dengan sangat mudah, sehingga kita tidak perlu bersusah-payah menggerek-gerek koper ke sana kemari. Syaratnya pastikan itinerari atau rencana perjalanan kita di setiap kota telah dipersiapkan dengan baik, sehingga kunjungan 'singkat' kita menjadi efisien dan efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H