Mohon tunggu...
Hardius Usman
Hardius Usman Mohon Tunggu... Dosen - Humanitarian Values Seeker in Traveling

Doktor Manajemen Pemasaran dari FEUI. Dosen di Politeknik Statistika STIS. Menulis 17 buku referensi dan 3 novel, serta ratusan tulisan ilmiah populer di koran. Menulis hasil penelitian di jurnal nasional maupun internasional bereputasi. Mempunyai hobby travelling ke berbagai tempat di dunia untuk mencari nilai-nilai kemanusiaan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jalan-jalan ke Stadion Sepak Bola Terkenal (Bagian 5)

26 Juni 2020   08:00 Diperbarui: 26 Juni 2020   08:00 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Goodison Park (Sumber: Koleksi Pribadi)

Di Kota Liverpool terdapat dua klub sepakbola yang berkompetisi di Premier League, yaitu Liverpool FC dan Everton FC. Walau sama-sama berkompetisi di kasta tertinggi liga Inggris, tetapi prestasi Liverpool jauh lebih mentereng dibanding Everton. 

Liverpool yang berjulukan 'The Reds' ini tercatat pernah memenangkan 6 trofi Liga Champions, 3 gelar juara Liga Eropa UEFA, dan 4 gelar juara Piala Super UEFA. 

Dalam kompetisi lokal, klub yang berdiri tahun 1982 ini pernah 18 kali menjadi juara liga Inggris. Sayangnya, sejak musim 1990/1991 Liverpool tidak pernah meraih juara lagi, yang berarti Liverpool belum pernah menjuarai kompetisi Liga Inggris setelah berganti nama menjadi England Premier League (EPL). Sekalipun demikian, perjuangan selama lebih dari 30 tahun terbayar di musim 2019/2020 ini.

Klub yang mempunyai 'lagu kebangsaan' sangat terkenal ini, yaitu 'You'll Never Walk Alone', mempunyai markas di Anfield Stadium. Stadion yang berkapasitas 54 ribu tempat duduk ini merupakan kandang bagi Liverpool F.C. sejak klub ini didirikan pada tahun 1892. 

Stadion ini pernah menjadi 'kandang' bersama dengan Everton F.C. dari tahun 1884 hingga 1892 sebelum Everton pindah ke Stadion Goodison Park. 

Jarak Stadion Anfield ini dari Queens Square yang merupakan pusat kota Liverpool sekitar 4,8 kilometer. Tetapi akses ke sana sangat mudah, dengan cukup sekali jalan menggunakan bis. Kalau nyasar silahkan bertanya pada siapa saja di sana. Dijamin mereka pasti tahu.

Letak stadion klub ini tidak jauh dari perumahan. Kita sering mendengar bahwa pendukung klub ini sangat brutal. Apakah mereka yang tinggal di perumahan dekat stadion tidak takut pada kebrutalan pendukung klub? Ternyata mereka tidak brutal di kandang. Pendukung tidak pernah mengganggu penduduk setempat. 

Atau mereka telah tobat akibat Tragedi Heysel tahun 1985? Semoga tobatnya bukan diakibatkan sekedar rasa takut klub kesayangannya mendapat hukuman, melainkan meningkatnya kesadaran dan pemahaman terhadap makna klub sepakbola itu sendiri. Klub sepakbola adalah penyatu manusia dari berbagai karakteristik yang berbeda. 

Penyatuan ini merupakan basis sebuah perdamaian. Klub sepakbola adalah agen perdamaian, bukan agen kekacauan. Jika pendukung sepakbola membuat kekacauan, maka sesungguhnya mereka tidak dapat disebut sebagai pendukung sepakbola. Tidak pantas seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok jika tidak memahami makna dan nilai yang melekat pada kelompok tersebut.

Pendukung Liverpool atau yang diberi gelar 'The Kop' juga terkenal sangat fanatik. Setidaknya hal tersebut dicerminkan lewat tulisan di kaos yang dijual di Liverpool FC Club Store, yaitu: 'Liverpool is our religion, Anfield is our church'. 

Fanatik untuk mendukung klub berarti senantiasa berupaya mendukung klub agar meraih prestasi yang diharapkan. Fanatik berarti menyadari bahwa klub didukung oleh manusia seantero bumi dengan berbagai latar belakang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun