Namun, tidak semua negara seperti Indonesia. Merupakan hal yang sangat vital bagi semua negara di dunia untuk terus melanjutkan vaksinasi, terutama bagi tenaga kesehatan dan lansia di atas 60 tahun, dan untuk mencapai target 70% masyarakat sudah mendapatkan vaksinasi penuh.
Di saat yang bersamaan, kenyataan pedih pandemi Covid-19 mengajarkan para pemangku kebijakan untuk senantiasa siap siaga menghadapi pandemi berikutnya. Pada World Health Assembly (WHA) ke-75 bulan lalu, WHO menyampaikan proposal arsitektur kesehatan global baru untuk kesiapsiagaan dan tanggap darurat kesehatan (health emergency preparedness and response), termasuk 10 rekomendasi kunci.
Salah satu rekomendasi kuncinya adalah Financial Intermediary Fund (FIF) untuk mendukung negara dalam memperkuat dan bertahan dalam situasi pendemi dan epidemi. Dalam mekanisme FIF, Pemerintah harus inklusif dengan struktur yang memungkinkan rekonstruksi dan harus bisa koheren dengan bagian lain dari arsitektur kesehatan global untuk kesiapsiagaan dan tanggap darurat kesehatan, termasuk platform baru untuk akses yang adil terhadap vaksin, testing dan pengobatan.
Fokus kunci dari G20 Indonesia adalah memperluas produksi lokal vaksin, testing dan pengobatan, yang juga merupakan prioritas WHO. Di samping itu, WHO juga concern dengan tantangan kesehatan lain, seperti: Tuberculosis, Anti Microbial Resistance (AMR) dan kebutuhan untuk pendekatan One Health yang saling terkoneksi untuk membuat dunia menjadi lebih aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H