Mohon tunggu...
Hardi Anugrah Santoso
Hardi Anugrah Santoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UMAHA

Jurnalist

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bumbu Pecel "Mak Sah" sebagai Produk UMKM Desa Kemuning, Sidoarjo

6 September 2024   22:09 Diperbarui: 6 September 2024   22:28 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
camera:IMG-20240906 (dokpri) 

Pecel mempunyai sejarah panjang dalam masakan Indonesia. Bumbu pecel diwariskan secara turun temurun. Bumbu ini biasanya terbuat dari kacang tanah, bawang putih, daun jeruk, kencur, gula merah, garam, dan perasan asam jawa. Cara membuatnya mudah, cukup goreng bahan-bahan tersebut hingga matang lalu tumbuk hingga halus.

Bahan utama rempah ini memberikan rasa gurih dan pedas namun kaya akan manfaat bagi kesehatan. Di kalangan UMKM (Usaha Kecil, Kecil dan Menengah), bumbu pecel menjadi salah satu produk yang digemari dan terjangkau, sehingga banyak pengusaha yang memulai bisnis ini.

Seperti halnya Bumbu Pecel "Mak Sah"yang terletak di dusun kemuning, desa kemuning, sidoarjo ini menjadi salah satu produk UMKM desa tersebut yang cukup terkenal. Bahkan produksi bumbu pecel "Mak Sah" ini per hari nya bisa mencapai 30kg dan telah tersebar diwilayah kabupaten sidoarjo.

Pada Kesempatan tersebut Mahasiswa Peserta KKN Tematik Tahun 2024 Universitas Maarif Hasyim Latif Kabupaten Sidoarjo, melaksanakan kegiatan KKN yang berada di Kecamatan Tarik, Dusun Kemuning dan Dusun Suko yang merupakan pembagian lokasi kelompok 1. 

Karakteristik bumbu pecel ini mempunyai ciri khas yang berbeda, mulai dari teksturnya yang tidak sepenuhnya menghaluskan kacang tanahnya, sehingga mempunyai tekstur yang pekat dengan sensasi yang kaya akan rasa saat hendak disantap.

Aroma yang mendominasi dari berbagai campuran bahan yang telah diolah seringkali menggugah selera bagi para penikmat bumbu pecel "Mak Sah". Pada umumnya bumbu pecel memiiki paduan rasa pedas dan manis, namun bumbu pecel "Mak Sah" ini cenderung lebih ke rasa manis yang menjadi ciri khas utamanya.

UMKM bumbu pecel menjadi pilar penting untuk menjaga keberagaman cita rasa Indonesia. Mereka meneruskan tradisi pembuatan bumbu pecel dari generasi ke generasi, memastikan setiap generasi memiliki cita rasa yang sama. Dengan begitu, warisan Indonesia akan tetap terjaga dan tidak kalah dengan perkembangan aneka masakan didunia.

Bermula dari dapur rumah, UMKM ini meracik bumbu-bumbu pasal dengan resep turun temurun. Mulai dari setiap kacang tanah yang disangrai, cabai yang dihaluskan, dan air asam jawa yang diteteskan merupakan hasil pengalaman dan pengetahuan yang diwariskan secara turun temurun. Dengan tangan-tangan terampil mereka menciptakan kombinasi rasa yang unik, perpaduan unik antara manis, asin, dan pedas.

Tak hanya menghasilkan keuntungan, para pelaku UMKM ini juga ikut menjaga kesadaran lokal. Mereka menggunakan bahan-bahan alami dan segar dari petani lokal, sehingga menunjang perekonomian masyarakat sekitar. Selain itu, mereka juga kerap terlibat dalam berbagai kegiatan sosial seperti membantu orang yang membutuhkan atau ikut serta dalam perlindungan lingkungan.

Selain itu, UMKM bumbu pecel juga berperan penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Mereka menciptakan lapangan kerja, menghasilkan pendapatan tambahan bagi keluarga dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun