Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengunduh Timah dan Segala Keviralannya: Sekerat Puisi Berbahan Timah Bagian 1

6 April 2024   09:05 Diperbarui: 6 April 2024   09:06 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MENGUNDUH TIMAH DAN SEGALA KEVIRALANNYA || Puisi Dian Chandra

pada waktu terbaru
ia masih saja mengunduh timah
dengan tangan-tangannya
yang mendadak gurita
--ia jumpai keviralan sesudahnya
"16 tersangka ialah kesalahan
dari bijih-bijih timah
yang salah memilih tempat bernaung"

pada waktu yang tercerai-berai
oleh tangisan
anak & istri
juga pedagang yang tak lagi punya pembeli
--timah masih saja duduk-duduk
ia sungguh masih tak paham-paham--

pada waktu yang meluluhlantakkan diri
& kehidupan orang-orang
di kota timah
--mereka masih saja asal bunyi--

Toboali, 06 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun