Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Materi Bahasa Indonesia: Mengubah Cerpen Hatarakibachi menjadi Puisi

3 Maret 2024   18:54 Diperbarui: 3 Maret 2024   18:55 2271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini Jepang, ketika kali kedua waktu mempertemukanku dengan kau yang paling kutu

--yang tak hanya menggatal di sela-sela kepala, kau juga sibuk melulu. mengumpulkan berbagai temu, dari satu kepala ke kepala lainnya

Di Tokyo ini, ketika satu sudutnya  memberiku tumpangan 

untuk menungguimu makan malam

sedang aku enggan berbasa-basi

--sembari mengingat-ingat kebinalan

dari kata-katamu

Di Shokudo, kau hendak mengekalkan ingatan tempo lalu

melalui perbandingan ini-itu

juga pujian kepada aku

--yang kau anggap sama kutunya denganmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun