Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Kuliner: Gudo-Gudo

26 November 2023   05:44 Diperbarui: 26 November 2023   05:54 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pada sepiring gudo-gudo

penghuninya (udang-udang) saling bercakap-cakap

-- mengeluh tentang adonan gandum 

yang masih melekat di wajan

sebab minyak tak cukup panas; ia telah bercerai dengan gas

udang-udang itu meminta dimakan dengan 

cara yang paling diinginkan

serupa satu-satunya lauk 

di atas nasi putih

yang hangat; 

di dekap jiwa 

tanpa ragu-ragu

sebab udang-udang itu

telah lelah meneguk dingin

lautan

udang-udang merambat

berkelakar tentang bakti;

bakti udang

Toboali, 20 April 2022

Fyi, gudo-gudo adalah kuliner ringan khas Bangka-Belitung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun