Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Suatu Pagi yang Tak Binal || Puisi Dian Chandra

6 November 2023   08:36 Diperbarui: 6 November 2023   08:39 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tik tok, tuk tuk tuk, tek tek, tok tok
aku kembali membaca zaman di suatu pagi
yang ramai bunyi lalu lalang motor, mobil, dan suara
cit cit cit cit, burung-burung
juga deru tangis anak-anakku

"kue ... kue ... kue!"
"tirai ... tirai ... tirai!"
"herabiii aek durin ...."
"i-ikaaan!"
"baksooo!"

aku kembali menarik napas di suatu pagi
lain hari
yang riuh suara-suara
para pencari rupiah, kring kring kring
tit tiiit tit tiiit, klakson bapak-bapak
juga botol susu dan mainan anak-anakku

lekas-lekas aku ke dapur untuk menghibur kompor
dan menyanyikan lagu lawas
"... diobok-obok airnya diobok-obok
ada ikannya lagi pada bobok ...."

: waktu ini pagiku tak binal
masih monoton

Toboali, 23 Februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun