kukatakan, bangka selatan tak pernah kosong
waktunya dipenuhi beraneka jaman
yang mendadak hening di kepala kita
-- hanya mengingat kawin herdek, ruwah, dan baju lebaran
lalu bukit batu kepale menjumpai kita
masih dalam keheningan isi kepala kita
yang telah disenyapkan oleh pasir pasir timah
dan lobster yang berenang
renang di kolam investor asing
kukatakan, aku mulai mencuri dengar percakapan panjang
di bukit batu kepale,
ialah manusia purba
yang menyembunyikan muasalnya
pada goresan goresan tangan
-- mereka bersembunyi
bersemayam dalam keheningan
yang tak kalah panjangnya
padahal telah cukup mengisi waktu
yang kini kita telanjangi
dengan terburu buru:
membikin matahari
berdiri di atas kepala: kita
Toboali, 28 Mei 2022
Catatan: Puisi terinspirasi dari Bukit Batu Kepale, sebuah bukit di Bangka Selatan yang disinyalir menyimpan jejak-jejak masusia prasejarah. Adapun kawin herdek, ruwah, lobster, dan timah ialah hal-hal yang berkaitan dengan Bangka Selatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H