Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Contoh Puisi Prismatis

11 Oktober 2023   18:58 Diperbarui: 11 Oktober 2023   19:01 2053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LAJU AKSARA TIMAH || Puisi Dian Chandra

Abad ke tujuh
Patung timah menyeru
Sang datuk keliru
Terburu menyumpah lanun

Dalam perut bumi
Aku mengais jejak timah
Begitu suruhmu
Hingga buntung kakiku

Dunia terus beradu
Tak tahu malu
Mengayak butir timah
Sendiri dalam kilah buru

AC hidup memberi sejuk
Ia duduk mengatur
Matahari merajuk
Kami tak tahu mundur

Toboali, 10 Agustus 2021

Catatan: Toboali, Ibu kota dari Bangka Selatan, Prov. Kep. Bangka Belitung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun