Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mie Kuah Ikan yang Ramai || Puisi Dian Chandra

11 Oktober 2023   12:26 Diperbarui: 11 Oktober 2023   12:39 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gulungan mie, direndam sejenak dalam genangan air mendidih
bersama kawan akrab, yang kausebut kecambah

tak perlu banyak-banyak, cukup segenggam tangan anak-anak
cukup membersamai dalam sepiring penuh rasa
dalam siraman kuah ikan yang tercipta dari gilingan ikan parang-parang, beserta bumbu rahasia dan seliter air

taburkan daun bawang dan irisan telur ayam kampung
yang kubeli di pasar terminal

sesaplah aroma kuah ikan
yang mulai menggelayut di hidung
lalu makan pelan-pelan

tak usah risau dengan pilihan, "aduk dan tidak diaduk"
makanlah sesukamu
makanlah semaumu
dari mana saja

sendok, garpu, dan sumpit, tinggal pilih

sesendok kecap asin, bersendok-sendok kuah cabik, perasan jeruk nipis, taburan bawang goreng, remukan kempelang ikan, pun potongan pekempek, tinggal ambil

sepiring penuh mie kuah ikan yang ramai, memang untukmu, lelaki yang berlarian di pantai batu perahu

Toboali, 5 Januari 2022

#PuisiKuliner
#PuisiDianChandra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun