Mohan mencium kening istrinya, lalu membimbingnya ke luar rumah. Belum sampai ke pintu ke luar, rupanya Nyonya Raya telah datang dengan dua orang polisi.
"Itu dia, Pak, orang yang sudah mencelakai cucuku!" teriak Nyonya Raya sembari jarinya menunjuk kepada Mohan. Mohan tergagap, hampir saja Mey terlepas. Namun, dengan cekatan ia meraih kembali tubuh istrinya.
Nyonya Raya mendekat dan kembali mengacungkan jarinya, " Bapak macam apa kau yang tega menyakiti anaknya sendiri?" tudingnya dengan mata melotot. Sementara Mohan hanya menunduk. Menyadari semua kesalahannya; yang telah teledor dan tak jujur.
Demi menebus dosa-dosanya, dengan sukarela lelaki berparas tampan itu menyerahkan diri kepada polisi yang telah berdiri di depannya.
Sementara Mey masih hilang kesadarannya, lalu Nyonya Raya membimbing putrinya itu menuju ke dalam mobil.
"Kita akan menemui Molly, Nak!" desisnya seraya menggenggam tangan putri kesayangannya.
Tamat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H