Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perayaan Pantun || Puisi Dian Chandra

3 Oktober 2023   22:01 Diperbarui: 3 Oktober 2023   22:04 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

a-b-a-b pantun mengeja diri

menghapal diksi berakhiran paling mirip

usai menyisip dua baris sampiran

dan dua baris isi

dengan hati-hati

"mari kawan kita berguru

berguru kepalang ajar

janganlah kau berburu waktu

sebab waktu tak untuk dikejar."

pantun mematut diri

lekas-lekas hendak jadi

warisan budaya tak benda

yang unesco paling damba

biar bersatu dua rumpun melayu

yang dulu beribu berbapak satu

dalam suku kata pantun

yang kukuh dibunyi waktu

Toboali, 16 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun