PUISI-PUISI YANG TERSANGKUT DI OTAKKUÂ
#
pagi-siang-sore-malam,
puisi mengejarku
seumpama pekikan anak-anakku
yang selalu ramai
lalu,
aku duduk-duduk saja
di atas pembaringan
sembari menjemput undangan ini itu
dengan tat tut tat tut qwerty ponsel
sedang si bungsu,
masih saja gemar menarik-narik puting
sedang si sulung,
masih saja memekik
minta dikhasihani
padahal mukaku sudah paling
welas asih
-- serupa puisi kanak-kanak
yang hanya ada riang-riang-riang
Toboali, 23 September 2022
##
gara gara puisi,
aku hendak mendaki dunia
& semesta
kukekalkan keinginan
pada pucuk pucuk kepala anak anakku
meniupkan segala doa di sana
-- tempat lalu lalang kutu
& ketombe
juga keingintahuan yang selalu kanak kanak
Toboali, 27 September 2022
###
Kulewatkan segala hingar bingar
dunia. yang selalu abcd
& z. sedang aku
masih saja hendak berumah kata
kata. sedang di rumahku
hanya ada ikan ikan
yang berenang renang
sendiri sendiri.
-- namun, sama sama ingin melepas diri
dari jerat diri
sembari menghitung gaji(h) sendiri
oh wahai, akulah yang paling ramai