Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nganggung || Puisi Dian Chandra

27 September 2023   11:13 Diperbarui: 27 September 2023   11:31 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NGANGGUNG (1) || Puisi Dian Chandra

ini maulud,
kita akan berhenti melaut
lalu ikut mengangkut dulang
ke masjid
& balai desa

kita hantarkan mulut
& perut
pada keakraban

Toboali, 11 Oktober 2022

NGANGGUNG (2) || Puisi Dian Chandra

telah kutempuh masjid

& rumah-rumah

yang menjamu tamu

& juga temu

dengan sedulang ketupat, rendang ayam, bungkol

dan lain-lain

aku mengikut-ikut kelakar tuan rumah

dalam-dalam

mungkin hingga malam

& nampan tandas

Toboali, 27 September 2023

Catatan: 

Nganggung adalah tradisi masyarakat Bangka. Pada setiap hari besar Islam, orang-orang akan berduyun-duyun menuju Masjid atau balai desa untuk mengantarkan dulang-dulang berisi masakan khas Bangka. Lalu mereka akan berkumpul, berdoa, dan makan bersama. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun