Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi-puisi Dian Chandra: Lempah Kuning

31 Agustus 2022   15:05 Diperbarui: 19 Oktober 2023   13:43 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LEMPAH KUNING 

hari hari sepi
rantang rantang kosong
ikan ikan masih main main
beberapa yang tua melagukan
High by the Beach
-- mungkin ingin membawa pulang dendam
dalam semangkuk panas diri

lalu kumulai menghapal resep tua
dan mengasah ingatan
dengan ikan ikan
yang telah aku baringkan
pada kolam es

ikan ikan hendak tabah
sebagian telah lama berucap zikir dan hamdalah
sedang aku
masih mengumpulkan ingatan
yang tercecer di antara kunyit, asam, dan belacan

Toboali, 15 Mei 2022

Catatan:
Lempah kuning adalah makanan khas Pulau Bangka.


MIE IKAN || Puisi Dian Chandra

keinginanku ialah berenangrenang di dalam kuah mie ikan
menyesap aroma bawang
lalu tenggelam bersama talitemali mie
di kedua matamu
yang menatap pekat:
keinginan makan mie ikan
pada sore yang ramai

demikian lah kulalui jalan panjang
menuju ingatanmu
di pucukpucuk kesabaranku
menembusi rasa ikan
yang masih bersemayam di
bibir ranummu

Toboali, 13 April 2022

HELADO 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun