Mohon tunggu...
Hardiansyah Tambunan
Hardiansyah Tambunan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer/Mahasiswa

Manusia yang tidak istimewa yang tidak pernah berhenti belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Manfaat dan Nilai Ekonomi Objek Wisata Bukit Lawang

18 Mei 2022   11:25 Diperbarui: 18 Mei 2022   11:31 2320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GAMBAR 1. Objek Wisata Bukit Lawang (Dok. pribadi)

Nilai penyimpanan karbon, baik pada biomassa maupun substrat sebagai tempat tumbuh mulai diperhitungkan dalam skema pembayaran jasa ekosistem atau Payment for Ecosystem Services (PES) sebagai karbon kredit (Kepel et al., 2017). Nilai karbon tersimpan objek wisata Bukit Lawang ditetapkan melalui pengukuran biomassa tiang dan pohon yang disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Daftar Kandungan Biomasa Tegakan (Ton/ha) dan Karbon Tersimpan pada Tegakan di Kawasan Objek Wisata Bukit Lawang

Sumber: Soimin (2010)
Sumber: Soimin (2010)

Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui bahwa cadangan karbon di objek wisata Bukit Lawang tingkat pohon sebesar 189,7 ton/ha. Sedangkan pada tingkat tiang sebesar 11,5 ton/ha. Oleh karena itu, diketahui jumlah karbon tersimpan sebesar 201,2 ton/ha.

KESIMPULAN

Bukit Lawang mengelola kawasan seluas 12.401 ha, di mana 200 ha merupakan zona pemanfaatan. Bukit Lawang terkenal bagi pengunjung domestik dan internasional sebagai tempat melihat Orangutan. Nilai ekonomi wisata alam Bukit Lawang secara menyeluruh yang diperoleh dari wisatawan asing, mencapai Rp50.483.976.499 per tahunnya dan nilai ekonomi objek wisata alam Bukit Lawang secara khusus yang diperoleh dari wisatawan asing, sebesar Rp7.798.605.485. Sedangkan nilai benefit dari wisata konservasi Orangutan di Bukit Lawang (WKOB) sebesar Rp1.721.082.350 per tahun selama tahun 2018 dan manfaat terbesar dari wisata konservasi diperoleh dari manfaat kegunaan langsung yang bersifat tidak ekstraktif yaitu sebesar Rp1.221.082.350. 

Potensi yang dimiliki objek wisata Bukit Lawang antara lain memiliki lokasi yang cukup nyaman dan luas untuk parkir kendaraan, sungai Barohok dengan air yang jernih dan arus sungai yang tidak menentu, kadang-kadang deras dan stabil. Hal tersebut dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk kegiatan wisata arung jeram dan tubbing. Selain itu, Bukit Lawang memiliki jembatan yang dibangun untuk menyebrangi sungai dan manfaat yang cukup besar telah dirasakan oleh warga sekitar serta hutan hujan tropis yang ada di Bukit Lawang memiliki keunikan tersendiri dibanding hutan di daerah lain yang merupakan rumah bagi keanekaragaman spesies flora dan fauna yang paling kaya di dunia, seperti kantong semar, rafflessia, dan hewan langka seperti Orangutan. Selain itu, objek wisata Bukit Lawang memiliki jumlah karbon tersimpan sebesar 40.240 ton.

DAFTAR PUSTAKA

[YOSL/OIC-PILI] Yayasan Orangutan Sumatera Lestari/Orangutan Information Centre Rencana- Pusat Informasi Lingkungan Indonesia. 2018. Pengelolaan Kolaboratif Taman Nasional Gunung Leuser BPTN Wilayah III 2018 – 2023.

Bahruni, Suhendang, E., Darusman, D., dan Alikodra, H.S. 2007. Pendekatan Sistem dalam Pendugaan Nilai Ekonomi Total Ekosistem Hutan :  Nilai Guna Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 4 (3): 369 – 378.

Barbier, E.B., Acreman, M., dan Knowler, D. 1997. Economic valuation of wetlands: A guide for policy makers and planners. Ramsar Convention Bureau, Gland, Switzerland.

Claudia, H. 2018. Motivasi Wisatawan Mancanegara dalam Kegiatan Trekking di Bukit Lawang, Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Khasanah Ilmu-Jurnal Pariwisata dan Budaya, 9 (2): 28-40.

Dewi, M.S. 2008. Profil dan Kajian Nilai Ekonomi Wisatawan Asing di Obyek Wisata Alam Bukitlawang Taman Nasional Gunung Leuser [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun