Mohon tunggu...
Hardian Cahya Wicaksono
Hardian Cahya Wicaksono Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Procurement | Telco Industry | Marketing Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Menikmati Kampung Ramadhan Jogokaryan

4 Juni 2018   11:07 Diperbarui: 4 Juni 2018   11:09 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya memutuskan menikmati Ramadhan dengan agak berbeda. Saya dengan sangat mendadak memutuskan untuk pergi ke Jogja, tepatnya ke daerah Jogokaryan. Saya mendengar bahwa di sana ada perayaan Kampung Ramadhan Jogokaryan yang diselenggarakan sebulan penuh. Berbekal tiket dari program SJ Travel Pass, saya meluncur ke Jogja. Saya meniatkan ingin melihat aktifitas di sekitar masjid Jogokaryan dan ingin hunting street photography. 

Saya memutuskan menikmati Ramadhan dengan agak berbeda. Saya dengan sangat mendadak memutuskan untuk pergi ke Jogja, tepatnya ke daerah Jogokaryan. Saya mendengar bahwa di sana ada perayaan Kampung Ramadhan Jogokaryan yang diselenggarakan sebulan penuh. Berbekal tiket dari program SJ Travel Pass, saya meluncur ke Jogja. Saya meniatkan ingin melihat aktifitas di sekitar masjid Jogokaryan dan ingin hunting street photography.

Saya sampai di kawasan Jogokaryan sekitar jam 15.30. Suasana jalan masih relatif sepi. Saya segera check in di hotel  Burza yang terletak di ujung jalan Jogokaryan. Sambil menunggu mendekati jam berbuka dan beristirahat sejenak, saya mempersiapkan kamera untuk hunting. Saya menggunakan gear yang cukup sederhana, yaitu Canon G7xmii, kamera pocket yang cukup bagus. Ketika jam menunjukkan pukul 16.45, saya keluar hotel. Dan betapa kagetnya saya, jalanan yang masih sepi sekitar sejam yang lalu berubah menjadi sangat ramai. Di kanan-kiri jalan banyak penjual kaki lima yang menjajakan berbagai makanan berbuga. Mulai dari sosis bakar, sate, batagor, dan masih banyak lagi. Penjual berjejer dari ujung jalan Jogokaryan sampai di kawasan masjid Jogokaryan. Anda tidak adakan kesulitan menemukan makanan berbuga puasa di sini, namun Anda akan kesulitan untuk memilihnya. 

Di kawasan masjid, petugas masjid menyiapkan makanan berat sekitar 1200 sampai 2000 porsi setiap harinya untuk dibagikan. Ibu-ibu penduduk sekitar masjid sibuk mempersiapkan makanan ini ke piring dan gelas yang disediakan. Ini memang merupakan bagian dari program pemberdayaan masjid Jogokaryan. Mendekati waktu berbuka, orang-orang mulai antri untuk mendapatkan makanan berbuka. Dengan duduk rapi sampai ke jalanan di luar masjid, orang-orang akan menunggu waktu berbuka. Setelah adzan maghrib terdengar, orang-orang segera menyantap hidangan yang telah disediakan. Setelah beberapa saat, persiapan sholat maghrib segera dimulai. Dikarenakan banyaknya jamaah yang hadir, maka sholat maghrib terpaksa dibuat dua gelombang. Setelah sholat maghrib selesai, perlahan jalan Jogokaryan kembali sepi. Namun di kawasan masjid, masih ada beberapa jamaah yang beribadah. 

img-1672-jpg-5b14b834bde5753cc91a18f2.jpg
img-1672-jpg-5b14b834bde5753cc91a18f2.jpg
Program Kampung Ramadhan Jogokaryan memang sudah sejak lama ada. Ini adalah tahun ke sebelas diselenggarakannnya. Spirit yang dibawa oleh pengurus masjid adalah kebermanfaatan masjid harus dirasakan oleh warga sekitar. Selain itu, ibadah Ramadhan harus dilaksanakan dengan suka cita dan hati gembira. Tak heran masjid yang menjadi percontohan pengelolaan masjid tingkat nasional ini sangat ramai di bulan Ramadhan. Kegiatannya beragam, ada tabligh akbar, buka puasa gratis, sahur bersaama, sholat tarawih berjamaah, dan berbagai event yang tersusun selama sebulan. Yang paling berbeda adalah adanya sholat tarawih ala Madinah, yaitu shalat tarawih yang diimami oleh imam dari timur tengah, dan menghabiskan satu juz dalam malam itu. Sholat tarawih ini tidak dilaksanakan setiap malam, namun hanya malam-malam tertentu saja. 

Menikmati suasana Ramadhan memang sangatlah meriah. Anda bisa mencobanya sehari atau dua hari menginap di kawasan ini untuk merasakannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun