Sejak Anas Urbanningrum ditetapkan sebagai tersangka, berbagai spekulasi bermunculan dan mengalir deras di tengah-tengah masyarakat. Ada yang langsung menjustifikasi kalau Anas sebagai Koruptor dan juga sebagai penjahat negara. Tapi ada juga yang mendukung dan masih bertanya tanya. Merasa Anas sedang dikriminalisasi demi kepentingan politik sekelompok orang. Anas yang dikenal sebagai mantan aktivis, politisi santun. Tidak mungkin melakukan hal hal yang menciderai nama organisasi maupun dirinya sendiri. Karena masih banyaknya orang yang merasa peduli dan mendukung Anas. Mereka berinisiatif menamakan diri dengan Loyalis Anas yang didasari oleh bisikan "Hati Nurani" mereka masing masing.
Apakah Anas bersalah atau bukan? Hanya Anas dan SBY yang tau.
Anas merasa difitnah. Dikriminalisasi. Sesuatu yang tidak ada, diada adakan. Tapi Anas hanya bisa pasrah melawan penguasa. Tidak ada yang tidak mungkin bagi penguasa. Anas dituduh menjadi dalang mangkraknya proyek Wisma Atlet Hambalang. Seiring dengan Anas, Nazaruddin juga menyeret Andi Malarangeng dan Angelina Sondakh.
Apakah benar Anas dalangnya? Hanya Anas dan SBY yang tau.
Praktek hukum yang kurang baik bisa saja dipermainkan oleh penguasa. Jangankan oleh penguasa. Masyarakat yang hidup jauh dipelosok negeripun menyaksikan praktek hukum yang tidak begitu memuaskan. Hari ini, kembali meguak kasus mega proyek KTP Elektronik. Ada yang bilang nama Anas kembali disebut-sebut. Anas dijadikan kambing hitam atas kasus tersebut. Sehingga Anas melampiaskan kesedihan dan emosinya lewat twitter.
Apakah Anas juga menjadi dalangnya? Hanya Anas dan SBY yang tau.
Beberapa waktu ini, Anas dan SBY sama2 beradu argumen melalui twitter. Posisi SBY semakin terdesak setelah Antasari Azhar bebas dari pengasingan dan membongkar kebusukan SBY. bahkan SBY mengancam akan menempuh jalur hukum. Tapi kembali lagi. Masyarakat dihadapkan dengan pilihan.
Apakah Antasari jadi korban politik SBY? Hanya Antasari dan SBY yang tahu
Jangan pula kita menduga-duga. Seseorang itu bersalah atau bukan. Karena antara Fitnah dan Fakta sangatlah tipis bedanya.
Sebagai masyarakat, tentu harus bijak dan arif menyikapinya. Karena kebenaran sejatinya hanya milik Allah. Allahlah yang lebih tau dengan apa yang telah kita lakukan. Apalagi hari ini sangat banyak berita-berita Hoax yang sangat memepengaruhi pandangan dan pikiran kita. Pandanglah sesuatu dengan objektif. Jangan pandang karena dasar suka atau tidak suka. Karena memang, Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.
Mari kita simak Twit Anas salinan dari tulisan anas dengan sangat Objektif. Twit ini didasari oleh adanya berita dari kawan, kalau Anas disebut sebut terlibat juga dalam kasus E KTP.
