Mohon tunggu...
Supriadi Purba
Supriadi Purba Mohon Tunggu... lainnya -

Kemenangan besar diawali dengan kemenangan-kemenangan kecil

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Selamat Datang Presiden Baru Kami

24 Agustus 2014   19:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:41 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harapan Rakyat Kini Berada di Tangan Jokowi-JK

Oleh: Supriadi Purba

Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) sudah final. Gugatan Prabowo-Hatta yang dilayangkan tidak memenuhi unsur pembuktian sehingga mau tidak mau, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa harus menerima keputusan KPU 22 Juli 2014. Maka semakin jelaslah arah tampuk kepemimpinan Nasional dibawah Jokowi dan Jusuf Kalla untuk lima tahun ke depan. Rakyat menantikan sebuah perubahan besar, perubahan mental para pemimpin negara mulai atas sampai kebawah. Sehingga akan ada jawaban ke depan, jawaban itu tidak lain perubahan di sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, industri, tenaga kerjaserta reformasi birokrasi di semua sektor. Inilah yang ditunggu masyarakat sebagai wujud harapan dan masa depan.

Indonesia memasuki babak baru dalam kepemimpinan nasional. Kemenangan Jokowi-JK adalah hasil sebuah revolusi mental, dimana ada harapan besar bahwa kepemimpinan tertinggi akan menjadi inspirasi bagi lahirnya kepemimpinan di daerah. Ternyata lahirnya sosok Jokowi yang merupakan pemimpin sederhana terlahir dari bawah penuh inspirasi dan semoga lahir pemimpin-pemimpin di daerah seperti Jokowi yang sederhana dan punya kepedulian. Jangan seperti mayoritas kepala daerah sekarang yang umumnya bermasalah dan lahir karena faktor tertentu yakni politik uang.

Sesederhana itulah harapan masyarakat akan bangsa dan Negara yang akan dipimpin Presiden baru 2014-2019. Impementasi UUD 1945 dan Pancasila jelas akan menjadi gambaran serta acuan Jokowi yang diusung PDI Perjuangan danpartai koalisinya dalam menjalankan roda pemerintahan, Mengembalikan kemandirian bangsa dimana bangsa yang selama ini terjerat dengan segala persoalan khususnya persoalan ekonomi serta utang yang semakin tinggi. Belum lagi persoalan kebangsaan yang sudah menjadi bahasa keseharian, karena banyak masalah di beberapa tempat dimana haknya sebagai warga negara tersandera. Belum lagi Peraturan Daerah yang diskriminatif, kesemuanya itu dirasa menjadi tugas penting sehingga kembali dipulihkan keadaan yang tidak baik di Masyarakat.

Menjadi Teladan Dalam Berbuat Baik

Demam Jokowi sampai sekarang adalah wujud dari keinginan rakyat akan perubahan besar, sehingga kelihatan bagaimana masyarakat berjuang untuk mewujudkan mimpinya agar Jokowi menjadi Presiden. Relawan Jokowi lahir menjamur dimana-mana, berjuang tanpa dibayar, gerakan seperti ini nyata bukan seperti yang terjadi pada pesta-pesta Demokrasi sebelumnya. Lihat betapa masyarakat antusias datang ke TPS dan cerita soal Jokowi, terlihat ada roh teladan dalam praktek kepemimpinanya yang sudah 10 tahun bergabung di Politik.

Keteladanan itu ternyata bukan semata-mata lahir semenjak dia menjadi Wali Kota Surakarta atau Gubernur DKI Jakarta. Keteladanan dan kepemimpinannya itu lahir ketika dia berada dimanapun, lihat cerita kelauarga dan teman sekerja dan masyarakat dimana di berada.Seketika dia sudah menjadi Presiden maka tidak mustahil kalau kemudian praktek kepemimpinan di daerah dimana selama ini dipimpinya akan dipraktekkan, tentu akan banyak yang terbuang khususnya orang-orang yang tidak sejalan dengan kepemimpinan Jokowi. Itulah yang disebut Revousi Mental ketika ada satu perubahan dalam sebuah pemerintahan yang membuang orang-orang yang selama ini hanya mementingkan diri sendiri dan terlena dalam kepemimpinan korup dan bebas bertindak memperkaya diri dan kelompoknya.

Ajakan terhadap masyarakat khususnya bagi relawan untuk memantau sekaligus melaporkan setiap persoalan di daerah adalah sebuah ajakan tulus. Terlihat Jokowi ingin membangun pemerintahan yang bersih dan bermartabat dengan mengajak rakyat untuk mendorong perubahan dimana mereka berada. Sisi lain yang harus diperhatikan adalah bahwa Jokowi membuka peluang bagi masyarakat dalam menentukan siapa yang bakal direkrutnya menjadi menteri di Kabinetnya. Tentu, masukan itu juga akkan menjadi salah satu penilaian sehingga bisa dilihat ke depan selain dari unsur partai politik kemungkina menteri juga berasal dari kalangan propfesional dan relawan yang selama ini sudah bekerja bersama-sama dengan Jokowi.

Penjaga ke-Indonesiaan Kita

Jokowi adalah salah satu tokoh di Indonesia yang mampu mengalahkan segala bentuk dusta, fitnah dan kebohongan yang dilakukan secara terorganisir, sistematis dan massif. Bagaimana dia mampu membangun kepercayaan masyarakat disaat dia disebut sebagai seorang Kristen, Komunis dan sebagainya. Prose situ tidaklah mudah di dalam konsisi kebangsaan kita yang kadang terguncang dengan persoalan SARA, namun di beberapa kali pertarungan politik Jokowi mampu memecahkan masalah itu dengan baik. Mulai dari dia sebagai Wali Kota Surakarta yang menggandengan wakil Katolik dan menjadi Gubernur Jakarta menggandeng Kristen Protestan.

Terang benerang bahwa Jokowi mematahkan klaim sepihak serta anggapan yang selama ini di kramatkan dan selalu dinaikkan sebagai isu golongan. Maka sisi ke-Indonesiaan itu sudah terlihat dan ke depan akan banyak kejutan yang akan dibuat oleh Jokowi mengingat ketika dia sebagai Gubernur saja sudah kelihatan dengan jelas. Tinggal sekarang bagaimana rakyat yang sadar untuk menyampaikan serta member usulan terkait soal siapa-siapa yang akan mendampinginya dalam pemerintahan ke depan. Tentu orang-orang yang punya konsep kebangsaan yang lurus juga yang akan menjadi pendamping dan tentu dilihat dari partai pengusungnya, semua masih jelas memiliki ideology Pancasila yang lurus tanpa kompromi khususnya PDI Perjuangan yang selama ini beroposisi membela keutuhan bangsa.

Harapan ini tentu menjadi citac-cita bersama, khusus soal kebangsaan yang selama ini sudah tercederai tentu harus segera dikembalikan ke kiprahnya berdasar cita-cita pendiri bangsa. Mengembalika Pancasila dan UUD 1945 sebenarnya tugas mudah bagi seorang pemimpin yang mau dan mampu melihat kepentingan bangsa secara utuh tidak terpecah-pecah. Selain itu juga berkaitan soal penegakan hukum dan HAM, tinggal bagaimana Jokowi dipantau sekaligus diberi usulan sehingga banyak masukan yang jelas dan konkrit tidak kongkalikong yang hanya mementingkan kepenting kekuasaan semata.

Maka marilah kita sebagai masyarakat yang beradat dan beradab bersama-sama memantau sekaligus memberikan masukan kepada Jokowi untuk lima tahun ke depan. Bangsa ini sudah menjamur persoalanm, maka tentu harus dituntaskan. Jikalau diberikan kepercayaan ini kepada Jokowi tanpa didukung masyarakat maka butuh waktu yang lama untuk Indonesia hebat. Revousi mental sudah lahir, maka kita harus ambil bagian untuk Indonesia lebih baik ke depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun