Mohon tunggu...
Haranufa Andrea
Haranufa Andrea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Industri Universtias Airlangga

Saya merupakan mahasiswa Industrial Engineering di Universitas Airlangga. Tertarik pada inovasi yang berfokus pada optimisasi dan efisiensi industri. Berkali-kali pindah dari satu kota ke yang lainnya membuat saya mudah beradaptasi ke dalam lingkungan baru dan mampu bekerja di bawah tekanan. Ketertarikan yang tinggi mampu memacu semangat untuk terus belajar hal baru dan mendalaminya. Berorientasi pada proses dan masa depan sehingga ingin bergabung ke dalam organisasi yang berkaitan dengan inovasi teknologi dan inovasi industri, serta mengikuti berbagai lomba.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengelolaan Pembukaan Lahan Sawit dan Pengelolaan Sampah sebagai Implementasi 5 dari 11 Aksi Indonesia Melaksanakan SDGs 12

4 September 2024   22:18 Diperbarui: 4 September 2024   22:18 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: ourworldindata.com
Sumber: ourworldindata.com

Selain rentan menjadi target impor sampah, negara berkembang rata-rata memproduksi 40,3% sampah makanan dan sampah tersebut diproduksi ketika sudah ada di tangan kostumer. Per tahun 2019, limbah makanan per kapita Indonesia terhitung sebanyak 121 kg dan menempati urutan tiga besar. Penyumbang sampah terbesar berasal dari rumah tangga, seperti limbah makanan.

Penggunaan plastik atau styrofoam sebagai kemasan makanan turut berkontribusi kepada bertambahnya limbah makanan. Perlu ada regulasi yang ketat dari pemerintah terkait penggunaan kemasan. Di beberapa daerah, khususnya di Surabaya Timur, toko-toko makanan sudah mulai menerapkan penggunaan no plastic. Namun, pedagang kaki lima masih menggunakan kemasan yang tidak mendukung program keberlanjutan ini.

Indonesia perlu mengikuti SDGs 12 "Konsumsi dan Produksi yang Berkelanjutan" yang sudah dibuat oleh United Nations agar berkontribusi terhadap kesejahteraan global. Target pertama, yaitu mengikuti 10YFP yang memiliki enam framework untuk mendorong keberlanjutan di bidang konsumsi dan juga produksi. 

Target kedua, yaitu pengelolaan dan penggunaan sumber daya yang berkelanjutan. Pemerintah perlu menerapkan regulasi agar penggunaan sumber daya tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga menerapkan etika terhadap lingkungan. Landasan konstitusi perlu diperkuat agar terdapat sanksi tegas bagi yang melanggar.

Target ketiga hingga keenam, yaitu mengurangi separuh limbah makanan per kapita global, pengelolaan bahan kimia dan limbah yang bertanggung jawab, dan pengelolaan sampah berkelanjutan. Sampah yang tidak dikelola berakhir di tempat pembuangan yang tidak semestinya, seperti sungai atau laut. Maka dari itu, pemerintah perlu memperkuat regulasi terkait impor sampah sehingga tidak ada lagi sampah B3 yang masuk ke Indonesia tanpa dokumen resmi dan meningkatkan fasilitas-fasilitas daur ulang sampah.

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun