Utusan Dubes AS Minta LSM di Papua Lapor Semua Perkembangan ke AS

[caption id="attachment_269797" align="aligncenter" width="465" caption="Ilustrasi: Media Indonesia/Tiyok/wt"][/caption]

Dua hari lalu, media online lokal Papua (bintangpapua.com dan papuapos.com) memberitakan bahwa Sekretaris II Bidang Politik dari Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) James P. Feldmayer sedang berada di Papua dan melakukan pertemuan dengan Forum Kerja (Foker) LSM Papua.

Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup di Kantor Foker LSM Papua di Jayapura, Senin (29/7/2013) itu, James mengatakan,  sekecil apapun keluhan dari masyarakat Papua, tetap akan didengarkan. Untuk itu, ia meminta kepada LSM-LSM yang ada di Papua agar tidak berputus asa memberikan informasi yang sedang berkembang di Papua kepada pihaknya.

Usai pertemuan, Sekretaris Eksekutif Foker LSM Papua, Lienche F. Maloali, mengatakan, tujuan pertemuan itu adalah untuk mengajak LSM yang ada di Papua agar terus memberikan informasi tentang perkembangan dan juga berbagai pelanggaran yang terjadi di Papua kepada mereka atau pemerintahan AS.

“Apa yang disampaikan oleh James P Feldmaye adalah mereka selalu mendapatkan informasi terkini dari orang–orang lembaga seperti kita ini untuk merekasampaikan kepada orang – orang penting seperti kedutaan, mapun juga sampai kepada orang – orang di senat juga sampai di kongres dan Presiden Amerika,” kata Maloali.

http://www.papuapos.com/index.php/utama/item/2979-sekretaris-kedua-bidang-politik-as-kunjungi-foker-jayapura dan http://bintangpapua.com/index.php/lain-lain/k2-information/halaman-utama/item/7136-sekretaris-bidang-politik-as-sambangi-foker-lsm-papua

Konteks NKRI

Dengan segala rasa hormat saya pada teman-teman pekerja LSM di Papua, menurut saya, masalah apapun yang terjadi di Papua hanya bisa dibicarakan dalam konteks NKRI, karena hampir semua masalah yang ada di wilayah itu ada kaitannya dengan persoalan KEDAULATAN.

Karena menyangkut persoalan KEDAULATAN,maka persoalan-persoalan sekecil apapun yang muncul di daerah ini menjadi sangat sensitif. Persoalan-persoalan itu tentu bisa ditangani, tetapi dengan cara konsultatif dengan Pemerintah RI atau setidak-tidaknya dengan Pemerintah Daerah setempat.

Lantas, dalam konteks apa James P. Feldmayer meminta LSM-LSM di Papua agar terus menginformasikan persoalan yang sedang berkembang di Papua kepada pihaknya untuk diteruskan ke pimpinannya di AS?

Saya kira pihak Kedubes AS harus segera memberikan klarifikasi tentang masalah ini, agar tidak memicu curiga dan melahirkan fitnah.