Mohon tunggu...
Hamid Ramli
Hamid Ramli Mohon Tunggu... lainnya -

Aktivis Lingkungan ingin berkiprah di bidang politik lokal agar kelestarian lingkungan tetap terjaga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kepentingan Indonesia di balik Instabilitas Politik Vanuatu

27 Februari 2014   21:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:24 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_314234" align="aligncenter" width="552" caption="www.worldatlas.com"][/caption]

Gejolak politik yang terjadi di negara tetangga kita Vanuatu akibat gerakan mosi tidak percaya dari mayoritas anggota parlemen terhadap Perdana Menteri (PM) Vanuatu, Moana Carcasses Kalosil masih terus berlanjut. Senin lalu (24/2/2014), parlemen Vanuatu gagal menggelar sidang untuk memutuskan mosi tidak percaya kepada Karkas karena sidang tidak memenuhi quorum. http://luar-negeri.kompasiana.com/2014/02/24/perdana-menteri-vanuatu-terancam-gerakan-mosi-tidak-percaya-637479.html

Khabarnya Karkas berhasil memboikot parlemen, padahal komposisi parlemen yang beranggotakan 52 orang itu, mayoritas diisi kelompok opisisi (27 anggota), sementara kelompok pendukung pemerintah (koalisi) 25 anggota. Langkah yang ditempuh Carcasses adalah menawarkan tiga kursi menteri kepada kelompok oposisi untuk menggantikan tiga anggota kabinetnya yang mengundurkan diri dan bergabung dalam gerakan mosi tidak percaya kepada Carcasses. Tawaran yang menggiurkan itulah yang kemudian memaksa parlemen menunda sidang yang sedianya akan digelar kembali hari ini (Kamis, 27/2/2014). http://www.islandsbusiness.com/news/vanuatu/4725/vanuatu-pm-convincing-opposition-against-motion-of/

Jika portofolio menteri yang ditawarkan Carcasses kepada anggota parlemen oposisi diterima berarti mosi tidak percaya terhadap dirinya dapat dihentikan. Namun jika gagal, maka nasib Carcasses akan ditentukan hari ini. Kelompok oposisi menilai kbijakan-kebijakan ekonomi Karkas lebih menguntungkan pihak asing (terutama China) ketimbang kepentingan domestik.

Isu Papua merdeka

Mengapa isu ini penting kita ketahui? Hal ini erat kaitannya dengan isu Papua merdeka dimana Moana Carcasses Kalosil boleh dibilang menjadi salah satu aktornya. Carcasses adalah satu-satunya pejabat resmi pemerintah yang secara terang-terangan mensuport kelompok yang menamakan dirinya koalisi pembebesan nasional Papua Barat (West Papua National Coalition Liberation / WPNCL). Organisasi ini berisikan para petualangan politik Papua merdeka yang tinggal di luar negeri. Seperti Ketua WPNCL Richar H Jouweni (orang Papua yang tinggal Australia), wakil ketua John Otto Ondowame dan beberapa pengurus WPNCL lainnya tinggal di Vanuatu. Penasehat politik WPNCL adalah Barak T Sope, mantan PM Vanuatu (1999-2001).

Bentuk suport Carcasses antara lain memperjuangkan WPNCL menjadi anggota Melanesian Spearhead Group (MSG), sebuah organisasi kerjasama ekonomi negara-negara Melanesia di Pasifik Selatan beranggotakan lima negara (Vanuatu, PNG, Fiji, Solomon Island, dan Kaledonia Baru). Indonesia masih berstatus observer. Dalam ambisi Carcasses, posisi Indonesia inilah yang mau digantikan oleh WPNCL, padahal klaim WPNCL bahwa ia mewakili kepentingan orang Papuan masih ditentang oleh berbagai kelompok di Papua. Lantas, atas dasar apa mereka menjadi anggota MSG?


Vanuatu prime ministers since 2008

Edward Natapei

September 22, 2008 – November 27, 2009

Serge Vohor

November 27, 2009 – December 5, 2009

Edward Natapei

December 5, 2009 - December 2, 2010

Sato Kilman

December 2, 2010 - April 24, 2011

Serge Vohor

April 24, 2011 - May 13, 2011

Sato Kilman

May 13, 2011 - June 16, 2011

Edward Natapei

June 16, 2011 - June 26, 2011 (acting)

Sato Kilman

June 26, 2011 - March 23, 2013

Moana Carcasses

March 23, 2013 -

Untunglah empat negara Anggota MSG tidak sependapat dengan Karkas, sehingga keinginan WPNCL untuk menjadi anggota MSG kian pupus. Ini tidak lepas dari kerja keras Pemerintah Indonesia yang terus berupaya meyakinkan anggota MSG tentang bahaya yang mengancam kedaulatan Indonesia manakala WPNCL diakomodir menjadi anggota MSG. Maka dalam kunjungan delegasi MSG ke Jakarta pada Januari lalu (kecuali delegasi Vanuatu), mereka telah bersepakat mengakui Papua sebagai bagian dari wilayah kedaulatan RI.

Setidaknya, dengan persoalan politik yang tengah dihadap Vanuatu saat ini, Carcasses akan lebih fokus mengurusi stabilitas politik negerinya daripada mengurusi ambisi para petualangan politik Papua merdeka yang tergabung dalam WPNCL. Moana Carcasses Kalosil tentu tidak mau dirinya yang belum genap satu tahun berkuasa harus jatuh dengan cara yang sama seperti pendahulunya Sato Kilman yang digulingkannya Maret 2013 lalu, juga melalui gerakan mosi tidak percaya kelompok oposisi [***]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun