Mohon tunggu...
Hamid Ramli
Hamid Ramli Mohon Tunggu... lainnya -

Aktivis Lingkungan ingin berkiprah di bidang politik lokal agar kelestarian lingkungan tetap terjaga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tentara OPM Didukung Kelompok Teroris dari Filipina Selatan?

30 Mei 2014   20:09 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:56 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lagi jika dikaitkan dengan adanya sejumlah protes terhadap hasil Pileg di Papua yang katanya penuh kecurangan. Besar kemungkinan, oknum pejabat tersebut ketika menang Pilkada memang didukung penuh oleh kelompok OPM yang bermarkas di wilayahnya. Dan kecurangan dalam pelaksanaan Pileg 9 April lalu juga tidak lepas dari intimidasi bahkan teror dari kelompok yang sama (?).

Jadi ada kebutuhan elit politik lokal demi mengamankan kekuasaannya dengan melibatkan bahkan memperkuat persenjataan kelompok tentara OPM. Maka tak heran kalau aksi teror masih sering terjadi di wilayah pegunungan Papua hingga ke wilayah perbatasan RI-PNG. Dan masyarakat sipil maupun aparat keamanan yang bertugas di wilayah itu akan terus menjadi korban aksi teror kelompok-kelompok tersebut.

Sebagai bangsa kita berharap masalah penyelundupan senjata api dan amunisi dari Filipina selatan tersebut bisa ditangani serius oleh Mabes Polri. Agar Papua menjadi zona damai yang selama ini menjadi idaman bersama segera terwujud. Dan untuk jangka pendek, penanganan serius ini tentu sangat urgen, karena sebentar lagi masyarakat Papua akan melaksanakan Pilres.

Mudah-mudahan di masa pemerintahan berikutnya, entah itu Jokowi-JK ataupun Prabowo-Hatta masalah penyelundupan senjata ini bisa ditangani secara sungguh-sungguh dengan meningkatkan pengawasan di pintu-pintu masuk perbatasan Indonesia-Fliphina, khususnya melalui jalur laut di utara Sulawesi. Karena di wilayah ini, konon ada sekitar seribu-an warga yang berstatus stateless. Mereka adalah warga keturunan Filiphina yang sebagiannya sudah kawin dengan warga Sangihe atau sebaliknya.

Baca juga : Darurat Penyelundupan Senjata Api ke Puncak Jaya, Papua

http://regional.kompasiana.com/2014/05/23/darurat-penyelundupan-senjata-api-ke-puncak-jaya-papua-657347.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun