Mohon tunggu...
Hamid Ramli
Hamid Ramli Mohon Tunggu... lainnya -

Aktivis Lingkungan ingin berkiprah di bidang politik lokal agar kelestarian lingkungan tetap terjaga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Datang ke Papua, Al Jazeera Ingin “Tebus Dosa”

26 November 2014   19:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:47 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mudah-mudahan setelah berkunjung ke Papua, Al Jazeera bisa lebih obyektif dalam pemberitaan tentang Papua. Bahwa Papua tidak seperti yang mereka dengar dari para juru kampanye yang tengah berjuang untuk memisahkan Papua dari wilayah kedaulatan NKRI.Dan lebih-lebih bahwa kunjungan jurnalistik ke Papua tidak sesulit yang diberitakan orang di luar sana. Pemerintah Indonesia sangat akomodatif terhadap kepentingan media, termasuk media asing tentang Papua.

Hanya saja (sebagaimana juga berlaku di semua negara), jika ingin meliput ke Papua mesti dilengkapi paspor dan visa resmi, bukan menyalahgunakan visa turis untuk melakukan peliputan seperti yang dilakukan Jurnalis Prancis (Thomas Charles Tendeis dan Valentine Bourrat) yang tertangkap di Wamena awal Agustus lalu. Sementara pada Mei 2014, Mark Davis, jurnalis senior dari SBS TV Australia bisa meliput di Papua dengan visa resmi, bahkan diterima oleh Menlu RI untuk melakukan wawancara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun