Mohon tunggu...
HARALD FRDN
HARALD FRDN Mohon Tunggu... Mahasiswa - sekedar gabut

gabut ku ini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rokok adalah Obat atau Penyebab Penyakit dan Pandangan Islam tentang Rokok

25 Juni 2021   13:37 Diperbarui: 25 Juni 2021   13:38 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Merokok menjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat, sebagian orang memandang merokok lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Menurut pandangan masyarakat, rokok merupakan salah satu contoh produk yang dianggap berbahaya atau beresiko bagi kesehatan dan keselamatan, baik keselamatan bagi perokok aktif maupun perokok pasif. Hal ini didukung pula dengan adanya fakta bahwa konsumsi tembakau dunia ternyata dapat membunuh satu orang setiap detiknya, saat ini di dunia terdapat 4,9 juta kematian setiap tahunnya dimana 70 persen di antaranya terjadi di negara berkembang (Mandan, 2004 dalam Sukendro, 2007). Alasan mengapa merokok menjadi sesuatu yang pro dan kontra di kalangan masyarakat adalah, pertama dari segi pajak atau cukai rokok yang membantu pendapatan negara, angka tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai 30 juta jiwa dengan pendapatan rata -- rata dua Dollar Amerika atau setara dengan Rp 20.000,00 per hari per kepala keluarga, padahal tingkat konsumsi rokok menghabiskan satu dollar per hari atau lima puluh persen dari total penghasilan keluarga miskin, tentunya fenomena ini kadang tidak masuk aka1. Kedua, merokok mengakibatkan kerugian dari segi kesehatan masyarakat. Menurut Sukendro (2007) rokok adalah sebuah tradisi kolonial yang secara langsung menjadi suatu adat dan tradisi yang mengakar kuat bagi kebanyakan orang di Indonesia. Rokok mempunyai tingkat popularitas yang tinggi di kalangan masyarakat dibuktikan dengan konsumsi rokok di Indonesia yang merupakan salah satu terbesar di dunia.

Indonesia masuk dalam kriteria big smoke istilah lain dari negara yang menghasilkan pecandu rokok baik dari kalangan remaja maupun kalangan dewasa pria dan wanita dengan jumlah yang besar. Berbagai usaha untuk menanggulangi kecanduan terhadap kaum perokok seperti penyuluhan kesehatan, larangan merokok dan juga melakukan sosialisasi kepada pecandu rokok tidak mengurangi jumlah pecandu rokok, justru jumlah perokok di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2009 peringkat Indonesia naik ke urutan tiga besar dunia sebagai negara pengkonsumsi rokok di bawah Cina dan India yang mencapai 65 juta perokok dengan total 225 miliar batang per tahun

Faktor yang mempengaruhi perilaku merokok

Perilaku merokok dapat diklasifikasikan sebagai c suatu penggunaan deaseas bahaya, baik untuk perokok dan orang lain di sekitar mereka. Merokok terbukti berhubungan dengan 25 jenis penyakit mematikan yang berbahaya, seperti kanker paru-paru dan jantung koroner. Setiap tahun kematian akibat rokok meningkat, namun jumlah perokok juga meningkat. Namun, usia awal seseorang merokok semakin muda. Remaja mencapai angka yang tinggi sebagai awal dari usia seseorang merokok. The alasan bagi remaja untuk merokok cenderung psikososial. Peneliti memiliki keinginan untuk mengetahui apa faktor berperan dalam perilaku merokok pada remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang faktor-faktor yang berperan dalam perilaku merokok pada remaja . Karakteristik sampel: 11-18 tahun, masih merokok pada saat pengambilan data. Alat ukur yang digunakan didasarkan pada konsep perkembangan remaja dari Hurlock. Hasil yang diperoleh adalah faktor yang paling berperan adalah lingkungan atau konteks remaja. 48% responden menyatakan, dengan 24% melihat teman merokok, 10,7% melihat perilaku merokok orang tua (ayah) dan 6,6% melihat perilaku merokok saudara kandung. Kedua adalah remaja ' keinginan untuk mengetahui rasa rokok (28%). Kemudian 13,3% responden menyatakan faktor afektif merokok berperan dalam perilaku mereka. Berikutnya adalah faktor pembentukan citra (10,7%), dengan 8% responden merasakan citra dewasa dan menunjukkan kedewasaan dengan merokok. Pada usia remaja awal (11-15 tahun) faktor yang paling dominan adalah mengetahui rasa rokok sedangkan pada remaja pertengahan (15-18 tahun) faktor yang paling dominan adalah melihat teman merokok. 

Keuntungan Merokok

1. Merokok mengurangi risiko penyakit parkinson

Dari penelitian, ditemukan bahwa ada hubungan temporer yang terjadi akibat kebiasaan merokok dengan berkurangnya risiko terkena penyakit parkinson. Para peneliti juga menemukan bahwa jika seorang perokok berhenti merokok, maka perlindungan tubuhnya terhadap penyakit parkinson justru berkurang.

2. Merokok membuat lebih cepat sembuh dari penyakit jantung

Temuan ini sangat mengejutkan, karena menurut ilmuwan merokok memiliki efek yang lebih cepat untuk menyembuhkan diri dari serangan jantung. Hal ini disebabkan karena rokok mampu mencegah penyempitan pembuluh darah ke otak dan ke jantung. Karbon monoksida dari asap rokok inilah yang menghambat pembekuan darah dalam tubuh sehingga gumpalan darah dalam pembuluh arteri bisa dihancurkan.

3. Merokok mencegah asma dan alergi

Penelitian ini juga menemukan fakta bahwa ibu hamil di Swedia juga merokok pada masa kehamilannya. Namun bukannya berefek buruk, ibu hamil yang merokok 15 batang dalam sehari ternyata melahirkan bayi dengan risiko menderita asma dan alergi yang lebih rendah.

4. Nikotin membunuh kuman penyebab TBC

Semua orang tahu, nikonin adalah penyebab kenapa orang menjadi kecanduan rokok. Tapi manfaat baiknya, nikotin dapat membunuh kuman penyebab TBC, sehingga nikotin menjadi obat penyembuhan penyakit ini mungkin saja akan diciptakan. Percaya nggak?

5. Menekan risiko obesitas

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Physicology and Behavior mengungkapkan, orang-orang yang berhenti merokok akan mengalami kenaikan berat badan yang drastis. Sebagai penekan nafsu makan, nikotin muncul bertindak pada bagian otak yang disebut hipotalamus, setidaknya pada tikus, sebagaimana terungkap dalam studi yang dilakukan oleh peneliti di Yale.

 

 

 

 

Bahaya Merokok bagi Kesehatan

Kandungan zat kimia yang terdapat dalam rokok sangat berbahaya bagi kesehatan Anda dan orang-orang di sekitar Anda. Ada beberapa bahaya merokok bagi kesehatan, di antaranya:

1. Gangguan kardiovaskular

Orang yang sering merokok, baik merokok secara aktif atau hanya menghirup asap rokok dari orang sekitarnya, berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.

Risiko ini bisa semakin meningkat pada perokok yang jarang berolahraga, kurang menjaga pola makan, dan sering stres.

2. Kerusakan otak

Merokok dapat mengganggu perkembangan dan fungsi otak, baik pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit pada otak, seperti stroke, aneurisma otak, dan pikun atau demensia.

3. Penyakit mulut dan tenggorokan

Bau mulut, gigi bernoda, dan penyakit gusi merupakan efek yang kerap timbul akibat merokok. Tak hanya itu, merokok juga bisa menimbulkan masalah serius lain, seperti kanker pada mulut, bibir, lidah, dan tenggorokan.

4. Penyakit paru-paru

Salah satu efek paling berbahaya akibat merokok adalah kanker paru-paru. Bahan-bahan kimia pada rokok berpotensi merusak sel paru-paru yang kemudian bisa berubah menjadi sel kanker.

Selain itu, merokok juga bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit pada paru-paru, seperti bronkitis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan emfisema.

5. Penyakit lambung

Merokok bisa melemahkan otot yang mengontrol bagian bawah kerongkongan, sehingga memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini dikenal dengan penyakit asam lambung atau GERD.

Beberapa risiko penyakit lambung lainnya yang dapat terjadi pada seorang perokok adalah ulkus atau tukak lambung dan kanker lambung.

6. Tulang keropos atau rapuh

Racun pada rokok bisa menimbulkan kerapuhan pada tulang. Oleh karena itu, perokok lebih berisiko mengalami tulang rapuh atau osteoporosis. Riset pun menyebutkan bahwa wanita yang merokok lebih rentan mengalami osteoporosis daripada wanita yang tidak merokok.

7. Penuaan dini

Tanda-tanda penuaan dini, seperti kerutan di sekitar mata dan mulut, berisiko muncul lebih awal pada perokok aktif. Hal ini karena kurangnya asupan oksigen ke kulit, sehingga orang yang merokok akan terlihat lebih tua daripada orang yang tidak merokok.

8. Masalah pada organ reproduksi

Merokok bisa mengganggu sistem reproduksi dan kesuburan. Pada pria, merokok bisa menyebabkan gangguan ereksi dan mengurangi produksi sperma.

Sementara pada wanita, merokok dapat mengurangi tingkat kesuburan. Selain itu, risiko terkena kanker serviks pun lebih tinggi karena rokok mengurangi kemampuan alami tubuh dalam melawan infeksi HPV.

Rokok Dalam Pandangan Islam

Beberapa ulama pun saling berargumen tentang hal ini. Ada yang menjelaskan bahwa merokok itu makruh,ada yang bilang rokok itu halal dan adapula yang bilang bahwa rokok itu haram.

Adapun dalil yang menjelaskan bahwa rokok itu haram seperti dibawah ini: 

"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan". (QS. Al Baqarah: 195).

Karena merokok dapat menjerumuskan dalam kebinasaan, yaitu merusak seluruh sistem tubuh (menimbulkan penyakit kanker, penyakit pernafasan, penyakit jantung, penyakit pencernaan, berefek buruk bagi janin, dan merusak sistem reproduksi), dari alasan ini sangat jelas rokok terlarang atau haram.

Namun adapula yang menyatakan bahwa rokok itu halal seperti penjelasan para imam yang terpandang telah menjelaskan bahwa merokok tidaklah haram -- di antara mereka adalah Abd al-Ghoni an-Nabilisi seorang murabbi bermadzhab Hanafiah -- ia punya risalah yang menjelaskan kebolehan merokok dan ini telah disahkan yang lain bernama Asy-Syabramalis juga Syaikh As-Sulthon al-Halab yang pintar  -- al-Barmawi berkata -- "al-Babali berkomentar bahwa rokok hukumnya halal. Keharamannya bukan karena ia memang haram namun sebab unsur luar yang datang.

Abd al-Ghoni an-Nabilisi seorang murabbi bermadzhab Hanafiah ia punya risalah yang dinamainya ash-shulh bain al-ikhwan fi hukm ibahah syarb ad-Dukhon (mendamaikan para kawan: kitab tentang bolehnya merokok), dalam kitab tersebut ada sebuah sya'ir yang indah dalam bahar basith seperti cuplikan berikut: "wahai engkau yang menyangka banyak amal dan ilmu yakni ummat Nabi Muhammad yang mengharamkan tembakau -- pradugamu atas apa yang kukata sungguh keliru -- bukanlah dusta kata-kata itu -- sungguh, mereka yang benar berilmu tidak akan mengharamkan tidak pula mereka yang ahli meneliti dan menyimpulkan -- sayang di antara mereka banyak yang tidak tahu sifat-sifat tembakau, gegabah pula menganggapnya kotor dan melempar caci maki -- mereka bicara tentang lemahnya badan kerenanya jua tentang pikiran yang terancam dan kebinasaan di atas sifat-sifat itu mereka memutuskan dan tersebarlah fatwa kepada yang fasiq maupun yang nasik -- padahal, sifat-sifat itu tidak lain hanya sebatas klaim dan denganya mereka mengharamkan rokok lalu menutupi manfaatnya -- selama tembakau tetap pada sifat asalnya mentari kebolehan meneranginya dari angkasa".

Keharamannya bukan karena rokok itu sendiri haram li dzatihi, namun karena ada unsur dan faktor luar yang memengaruhi ataupun merubah hukum halal itu. Contoh unsur luar itu adalah mudhorot yang timbul di picu oleh rokok, dari pendapat Al-Barmawi "hukum rokok menjadi relatif".

Dalam kitab syarh lamiyah ibn al-wardiy -- jika memang benar bahwa rokok adalah najis karena dibasahi khamr maka pengarang kitab tersebut menyatakan "jelaslah bahwa keharaman rokok karena ada unsur luar (karena dibasahi khamr) -- bukan karena dzat asal rokok itu haram -- akan tetapi jika tuduhan yang menyatakan bahwa rokok itu najis tidak benar maka hukum rokok kembali kepada hukum asalnya, yaitu suci.

Ar-Rusyd dalam kitab hasyiyah 'ala Nihayah menyatakan bahwa tidak adanya dalil yang dapat dijadikan dasar untuk mengharamkan rokok adalah dalil bahwa menghisap dan mengkonsumsi rokok hukumnya mubah.

Dalam kitab Ghayah al-bayan li hilli ma la yaghib al-'aql ad-dukhon bahwa Syaikh al-Ajhuri mengatakan: menghisap rokok hukumnya halal. Dengan syarat rokok tersebut tidak membuat si perokok kehilangan kesadarannya dan tidak pula membuat tubuhnya tertimpa suatu mudhorot tertentu. Masih banyak lagi kitab-kitab yang menghalalkan rokok -- dan lagi-lagi kesemuan tidak keluar dari kaidah ushul fiqh yaitu "selama tidak ada pola baru yang mengubahnya maka pola lama tetap berlaku".

 

 

 

Kesimpulan

Baik buruknya rokok itu tergantung persepsi masing-masing,ada yang tenang saat merokok ketika ada masalah dan ada pula yang sakit karena merokok. Hal terpenting yang dapat saya tarik kesimpulan adalah merokok itu diperbolehkan asal tidak secara berlebihan karena nasi saja jika kita memakannya secara berlebihan maka akan menimbulkan penyakit dan itu juga berlaku pada rokok.

Daftar Pustaka

https://www.alodokter.com/segudang-bahaya-merokok-terhadap-tubuh

https://journal.binus.ac.id/index.php/Humaniora/article/view/3355

https://www.kompasiana.com/pustakailmudotcom.wordpress.com/552898c66ea8349d228b45f0/dalil-wajib-halal-haram-makruhnya-rokok

https://www.merdeka.com/uang/tak-melulu-buruk-ini-daftar-keuntungan-dari-rokok.html#:~:text=Rokok%20bermanfaat%20untuk%20kesehatan&text=Sejumlah%20manfaatnya%20ialah%20mengurangi%20risiko,TBC%2C%20dan%20menekan%20risiko%20obesitas.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun