Mohon tunggu...
Haqqi Idral
Haqqi Idral Mohon Tunggu... Mahasiswa - warga sipil

tulisan sisa sengsara

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Merbabu via Suwanting: Jalur Full Tanjakan, Tidak Ramah Untuk Pemula

17 Oktober 2024   10:10 Diperbarui: 17 Oktober 2024   10:49 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktivitas naik gunung merupakan kegiatan yang bisa dikategorikan sebagai olahraga ataupun liburan. Bagi sebagian orang, naik gunung hanya dapat capek saja. Sudah habis uang, habis tenaga pula, katanya. Namun bagi sebagian yang lain, aktivitas naik gunung justru menjadi candu dan rindu, seakan bila lama tak bersua (naik gunung) hati jadi gelisah ingin sesegera bertemu dengan yang dirindu. Seriusan.

Bagi kalian yang baru pertama kali naik gunung dan penyuka tantangan, Gunung Merbabu via Suwanting adalah opsi yang paling masuk akal untuk dicoba, mencoba untuk tersiksa. Bagaimana tidak, di sepanjang jalur pendakian ini hampir tidak ada yang namanya bonus (jalanan landai) bahkan sampai puncak sekalipun. Sedikit sekali. Oleh sebab itu, kebanyakan pendaki memilih jalur Selo yang lebih landai ketimbang jalur Suwanting.

Namun jangan khawatir, Merbabu via Suwanting seakan paham para amatiran seperti kalian tetap menginginkan view yang indah bukan? Beruntung, Tuhan Maha pemilik ke-indahan, yang denganNya lah ia berikan jalur ini hamparan luas padang sabana yang memanjakan mata. Maka sesuai dengan FirmanNya, fainna ma’al usri yusra (sesungguhnya, setelah kesulitan itu ada kemudahan).

Gunung Merbabu

Gunung Merbabu. Gunung yang kalau menurut candaan pendaki bermakna “MEnanti Restu BApak iBU” ini tak seromantis kedengarannya. Karena memang jalur Suwanting ini terkenal dengan minimnya bonus, apalagi jarak antara basecamp ke puncak yang teramat jauh dengan estimasi sampai 13 jam lebih.

Mempunyai ketinggian 3.142 Mdpl dengan 5 via (jalur) yang berbeda, dari jalur Suwanting (Magelang), Selo (Boyolali), Thekelan (Semarang), Wekas (Magelang), dan Cunthel (Semarang). Gunung ini juga terhitung istimewa karena berstatus sebagai Taman Nasional.

Jalur Suwanting terletak di Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Tarif tiket pendakiannya pun relatif murah, berkisar 30.000-35.000 rupiah, dan untuk mempersingkat waktu kalian juga bisa mengunakan jasa ojek gunung sebesar 10.000 rupiah. Kalian bisa memesan tiket melalui situs online di https://tngunungmerbabu.org ataupun datang langsung ke lokasi.

Sebelum mendaki melewati jalur ini, ada baiknya untuk mengajak kawan kalian yang pendaki senior. Dan jangan lupa untuk berolahraga ringan sebelum naik gunung agar terhindar dari cidera.

Pendakian 

Bagi saya, pendakian ke Gunung Merbabu ini adalah pendakian ke-7. Kami ber-enam berangkat malam hari dari Kendal dan bermalam di basecamp, barulah ketika pagi hari kami memulai pendakian.

Beberapa rumah warga setempat banyak yang dijadikan sebagai basecamp (tempat istirahat) untuk para pendaki. Biasanya mereka juga menjual makanan dan menyewakan alat perlengkapan mendaki, jadi kalian tidak perlu risau bila membawa bekal yang sedikit dari rumah. Selain itu di sini juga menjual oleh-oleh, seperti aksesoris, makanan khas lokal, dan lain sebagainya.

Jalur pendakian ini mempunyai 3 pos dan 3 sabana, jarak antara pos satu ke pos lainnya rata-rata memakan waktu hingga 2 jam 30 menit. Cukup lama, ditambah lagi medan yang terus menanjak. Para pendaki biasa mendirikan tenda di pos 3, mereka beralasan agar jarak summit attack (perjalanan menuju puncak) tidak terlalu jauh, namun bila kondisi kurang memungkinkan kalian bisa mendirikan tenda di pos 2.

Di sepanjang perjalanan dari pintu gerbang rimba hingga pos 3, vegetasi masih cukup lebat dan didominasi area hutan, bila beruntung kalian akan menjumpai satwa liar di sepanjang perjalanan. Berhubung waktu itu kami naik ketika weekday dan terdapat pembatasan kuota pengunjung 50%, jadi pendaki tidak terlalu ramai. Walaupun jalur pendakian ini tidak terdapat warung selayaknya gunung lainnya, akan tetapi di sini kalian bakal menjumpai mata air yang sejuk sebelum sampai pos 3, jadi kalian bisa menghemat penggeluaran sekaligus membawa beban yang tidak terlalu berat.

Setelah sampai pos 3, vegetasi mulai berkurang menyisakan hamparan sabana hijau yang luas. Waktu yang diperlukan dari pos 3 menuju puncak sekitar 2 jam, dengan kontur tanah yang masih menanjak. Dari sinilah lanskap gunung-gunung di Jawa Tengah bisa terlihat. Ada baiknya sebelum melakukan summit, jangan lupa untuk mengisi perut dengan sarapan ataupun makan ringan. Sebab jarak yang cukup jauh ditambah trek yang bikin sinting membuat energi yang diperlukan harus tercukupi. 

Sebelum sampai di puncak Gunung Merbabu, kalian akan sampai di Puncak Suwanting. Yaps dari sinilah sumber foto-foto instagramable yang (mungkin) menjadi motif kalian buat fomo naik ke gunung ini. Bila sedang musim, kalian akan menjumpai Bunga Edelweiss yang tengah mekar di sepanjang jalan menuju puncak. Bunga abadi yang menawan ini tidak boleh dipetik sembarangan, cukup dilihat dan diambil fotonya saja.  

Setelah tanjakan demi tanjakan, akhirnya sampai juga ke puncak pertama Gunung Merbabu, Puncak Triangulasi. Di depan nampak Gunung Merapi dengan gagahnya, sedangkan di sebelah kanan-kiri terhampar padang hijau seluas mata memandang. Gunung ini mempunyai 3 puncak, yaitu Puncak Kentengsongo, Puncak Triangulasi, dan Puncak Syarif.

Gunung mengandung bahaya, dan mendaki mengundang bahaya. Maka keselamatan adalah yang paling utama. Jangan hanya karena gengsi ingin eksis di medsos lantas mengabaikan keselamatan sehingga merepotkan yang lainnya. Selamat mendaki gunung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun