Serang, 19 Desember, 2024, adalah tanggal dilakukanya kegiatan berbagi makanan yang dilakukan oleh mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Para peserta pemberian makanan bernama Muhamad Haqi Nazila, Satria Al-Abqory, Nauval Al-Ziffary, Achmad Fajar Kurniawan, Gyaz Shodiqul Hanif, dan Muhammad Gemma Argya Haryadi dengan rasa antusias bersedia memberikan makanan gratis kepada masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan contoh nyata kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu yang membutuhkan bantuan, khususnya di daerang Serang, Banten. Dengan dana seadanya yang dikumpulkan oleh mahasiswa peserta pembagi makanan, para mahasiswa sebisa mungkin memberikan makanan yang sehat dan bergizi.
Dalam kegiatan ini, para mahasiswa tidak hanya memberikan bantuan berupa makanan, para mahasiswa juga mencoba meluangkan waktunya untuk mengajak berbincang para penerima makanan.Â
Seorang tukang parkir di daerah perumahan Permata, ketika diberikan makanan, beliau dengan sigap mengucapkan "Alhamdulillah" dan berterima kasih. "Memang lagi susah akhir-akhir ini cari makanan, dek." kata beliau.
Selanjutnya ada seorang ibu bersama anaknya yang sedang tertidur di depan Indomaret sekitar Ciwaru. Melihat kondisinya yang terlihat kelelahan, para mahasiswa dengan sigap memberikan bantuan makanan kepada ibu dan anaknya tersebut. Beliau berulang kali mengucap "Terima kasih." sebelum para mahasiswa pergi untuk memberikan makanan kepada orang selanjutnya.
Lalu ada pedagang kecil yang berjualan di depan perumahan Permata, pedagang tersebut berterima kasih dan berkata "Semoga makin banyak anak-anak kuliahan yang berbagi seperti ini."
Kegiatan berbagi makanan oleh mahasiswa merupakan wujud nyata dari kepedulian dan tanggung jawab sosial generasi muda terhadap sesama. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar berbagi secara materi, tetapi juga mendalami arti empati terhadap kondisi masyarakat yang kurang beruntung. Pengalaman langsung ini memberikan nilai yang tak ternilai bagi mereka dalam memahami keberagaman sosial dan pentingnya berbagi dalam komunitas.
Lebih dari sekadar aksi sosial, kegiatan ini juga menjadi langkah awal untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Dengan menjalin komunikasi langsung dengan para penerima manfaat, mahasiswa mampu membangun ikatan emosional yang memperkuat solidaritas antar kelompok sosial. Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara komunitas akademik dan masyarakat mampu memberikan dampak yang signifikan dalam mengatasi tantangan sosial di tingkat akar rumput.
Diharapkan, inisiatif seperti ini dapat terus dilanjutkan dan bahkan diperluas, sehingga semakin banyak pihak yang terlibat dalam memberikan kontribusi bagi masyarakat kecil. Sebagai agen perubahan, mahasiswa memiliki peran strategis dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung. Pada akhirnya, tindakan kecil seperti berbagi makanan dapat menjadi awal dari transformasi besar yang menginspirasi dan membawa harapan baru bagi kehidupan masyarakat yang membutuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H