Berpikir adalah kegiatan menemukan pengetahuan sejati. Berpikir juga sangat penting untuk menyangkal banyaknya argumen-argumen yang berada di dunia in. Termasuk juga kemampuan untuk memahami pemikiran logis sangatlah berharga. Karena jika dapat berpikir dengan logis otomatis kamu juga bisa membuat argumen yang meyakinkan orang lain(Mesah. W., dkk, 2024).
Sebagai pemudah yang masih sering terombang-ambing emosi, yang menganggap dirinya selalu benar dari siapapun yang sering kali karena terpengaruh oleh kebiasaan dan opini publik. Problem tersebut sering terjadi dan sulit untuk menunjukkan alasan yang baik ataupun membuktikan suatu pendapat tersebut sulit untuk diterima. Maka dari itu dalam keadaan refleksi, kita perlu mengevaluasi dengan cermat dan tegas untuk dapat melihat anomali kesalahan yang terjadi. Seperti penarikan kesimpulan secara langsung maka akan dilakukan dengan satu premis dari angapan tersebut kemudian ditarik rangkuman  yang menunjukan hubungannya, contoh: dari angapan  "persegi merupakan bidang datar yang memiliki empat sudut"  secara langsung dapat disimpulkan bahwa "jika pada sebuah persegi tersebut ditarik garis pepenjuru, maka akan terjadi 2  segi tiga sama kaki yang juga sama den sebangun"(Lubis N, dkk, 2023).
Maka dalam proses berfikir, logika memiliki peran yang penting dan sangat signifikan sebagai jalan dalam memperoleh ilmu pengetahuan yang benar. Karena untuk mencapai kebenaean ilmu pengetahuan  logika dapat digunakan sebagai landasan berpikir yang terorganisir, dan dapat dipertangung jawabkan (Perdana M, 2021).
Namun, dalam berfikir juga ada yang dinamakan kesesatan berfiki, apa itu kesesatan berfiki? Kesesatan berfikir merupakan kegagalan seseorang dalam menata nalar logis yang benar terhadap sebuah argumen yang akan dia sampaikan. Dalam kasus ini argumen tidak memiliki hubungan antara angapan dan kesimpulan(Aswani A, dkk, 2023).
DAFTAR PUSTAKA
1.Mesah. W., Darma. F., Lawalata. (2024). Memahami Logika Berpikir Sebagai Landasa. Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama. Vol-2 No. 3. Hal-174.
2. Lubis. N., Farleni. F., Juansah. D., & Nulhakim. L. (2023). Proposisi, Logika Dalam Berpikir Sebagai Dasar Penalaran Ilmiah Dalam Menghasilkan Pengetahuan Baru. Jurnal Filsafat Indonesia. Vol-6, No.2. Hal-277.
3. Perdana. M., muslih. M. (2021). Logika Sebagai Landasan Berpikir Dan Berilmu Pengetahuan. Prosiding Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam Dan Sains. Vol-3. Hal-148.
4. Aswani. A., Akib. I., & Rukli. (2023). Logika Fallacy Penyelesaian Soal Cerita Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri. Vol-9, No.3. Hal-601.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H