Pekalongan (31/01/2024) - Ketergantungan petani terhadap pupuk kimia sangat cukup tinggi sehingga berdampak pada kualitas tanah yang menurun. Hal ini terjadi di pertanian Desa Salit, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan yang sangat bergantung pada pupuk subsidi pemerintah. Namun, berjalannya waktu pupuk subsidi mengalami penurunan dosis sehingga hal ini mendorong petani untuk mencari alternatif pupuk lain seperti penggunaan pupuk organik. Hal ini mendorong Mahasiswa TIM I KKN UNDIP untuk melakukan sosialisasi edukasi manfaat pupuk organik serta pendampingan pelatihan pembuatan pupuk organik kotoran sapi sebagai program kerja monodisiplin.Â
Pupuk organik memiliki peran penting dalam perbaikan tanah yaitu mampu membantu meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah yang penting untuk kesehatan tanah jangka panjang.Â
Pupuk organik dari kotoran hewan adalah salah satu jenis pupuk organik yang umum digunakan dalam pertanian organik. Kotoran hewan, seperti kotoran sapi, kotoran ayam, atau kotoran kambing, mengandung nutrisi penting seperti Nitrogen, Fosfor, dan Kalium yang merupakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dengan baik.Â
Pupuk organik dari kotoran hewan biasanya dihasilkan melalui proses pengomposan. Kotoran hewan dicampur dengan bahan organik lainnya seperti jerami atau daun untuk memulai dekomposisi. Proses ini menghasilkan pupuk yang kaya akan nutrisi dan mikroba yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman. Dibandingkan dengan pupuk kimia, pupuk organik dari kotoran hewan seringkali lebih murah dan dapat diperoleh dengan mudah, terutama di daerah agraris.Â
Pembuatan pupuk organik kotoran sapi dapat menggunakan bahan-bahan kotoran sapi segar, arang sekam, EM4, dan molase. Kotoran sapi yang digunakan dipastikan dari kotoran hewan yang sehat dan bebas dari penyakit, kemudian arang sekam digunakan sebagai bahan dekomposisi, menambahkan EM4 (Effective Microorganisms) ke dalam campuran kotoran sapi dan arang sekam dapat meningkatkan kualitas pupuk organik yang dihasilkan dengan memperkenalkan mikroorganisme yang bermanfaat dan penambahan air molase sebagai perekat bahan.Â
Berikut langkah-langkah dalam pembuatan pupuk organik padat kotoran sapi :
1. Siapkan media pembuatan pupuk, ditempat yang sejuk tidak terkena matahari langsung dan tidak kena hujan jika terjadi hujan.
2. Larutkan EM4 dan gula kedalam 100 ml air sebagai aktivator.
3. Campurkan Kotoran ternak dengan arang sekam kemudian aduk hingga merata, setelah itu taburkan aktivator tadi secukupnya aduk hingga merata.
4. Setelah itu tutup rapat tumpukan bahan-bahan tadi dengan rapih dan letakkan dalam tong tutup hingga rapat dan tunggu selama 15 hari
5. Lakukan pengecekan setiap pagi dan sore, dengan cara memasukan tangan (dengan sarung tangan) jika tangan kita tidak kuat menahan panas adonan maka adonan belum siap dipakai. aduk setiap melakukan monitoring.
Penting untuk diingat bahwa penggunaan pupuk organik dari kotoran hewan perlu dilakukan dengan bijaksana. Over-aplikasi pupuk organik dapat mengakibatkan masalah pencemaran lingkungan, seperti pencemaran air tanah oleh limbah hewan yang terlarut. Oleh karena itu, dosis yang tepat dan pengelolaan yang baik perlu diterapkan untuk memastikan manfaatnya tanpa merugikan lingkungan. Petani Desa Salit sangat merasa terbantu dengan adanya sosialisasi dan pelatihan pupuk organik kotoran hewan sebagai bahan sumber referensi alternatif pupuk kimia.
Penulis : Hapsari Utami - Agroekoteknologi / Fakultas Peternakan dan Pertanian
Lokasi : Desa Salit, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan
Dosen Pembimbing Lapangan : Arwinda Nugraheni S.K.M., M.Epid.
KKN TIM I UNIVERSITAS DIPONEGORO 2023/2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H