Orangtua mungkin sudah lupa dengan mata pelajaran anak dan lebih memilih untuk mereka yang mengerjakan dengan google tanpa membimbing anaknya untuk belajar selama kelas online. Itu menjadi salah satu indikasi bahwa sebenarnya pelajaran online atau daring adalah untuk orangtua bukan untuk anak.
Kita tidak bisa juga menyalahkan guru yang kurang bisa memberikan materi agar mudah dipahami oleh anak. Orangtua yang mengambil cara mudah dengan mereka yang mengerjakan.Â
Anak-anak yang menjadi malas karena pembelajaran online. Ataupun keadaan pandemi yang saat ini kita hadapi. Tidak ada yang salah sekalipun itu pemerintah yang sudah membuat peraturan pembelajaran online ini.Â
Yang terpenting saat ini adalah baik orang tua, anak maupun guru saling bekerja sama untuk mensukseskan sistem pembelajaran online atau daring ini.
Pemerintalah yang seharusnya memainkan peran penting dalam sistem pembelajaraan online atau daring ini. Berikan subsidi kuota bagi setiap murid untuk megakses google classroom.Â
Berikan pinjaman laptop atau ponsel pintar bagi siswa yang tidak mampu membeli. Berikan pelatihan untuk para guru bagaimana memberikan materi yang mudah dipahami oleh siswa.Â
Lakukan riset dan duduk bersama dengan guru, cari apa kesulitan dan kendala selama belajar online, lalu temukan solusinya bersama agar dapat diaplikasikan oleh seluruh guru di Indonesia.Â
Jangan lupa untuk memberikan sosialisasi kepada para orangtua untuk membimbing anak selama pembelajaran online, diskusikan juga dengan orangtua agar guru bisa mengembangkan pada materi selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H