Mohon tunggu...
Riana Kanthi Hapsari
Riana Kanthi Hapsari Mohon Tunggu... Administrasi - Food Tech Alumni :)

Food Tech Alumni :) https://hapsaririana.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Dua Minggu di Singapore, Makan Apa Aja?

29 Juni 2024   23:55 Diperbarui: 1 Juli 2024   07:03 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang bilang kalau hidup di Singapore itu mahal. Bisa dibilang negara termahal kedua di Asia setelah Hongkong. Tapi kalau kalian suka traveling ke negara-negara yang ogah ribet mengurus visanya, dua pilihan ini bisa dicoba. Memang seberapa mahal sih?

Aku yang pemegang Indonesian currency ini bulan Mei lalu mencoba hidup ala warga lokal di Singapura selama dua minggu (Hongkong menyusul ya! Semoga ada rezekinya Hehehe).

Selama di Singapore aku tinggal di homestay. Kebanyakan makan disediakan di homestay, tapi memang dasar aku anaknya suka jajan jadi mari kita lihat aku jajan apa aja selama di Singapore.

Disclaimer: aku di Jakarta hidup pas-pasan juga sih jadi makanan-makanan yang aku share di sini bukan tipe makanan fancy ya! Sebisa mungkin aku beli makanan murah tapi enak :D

1. Victor's Kitchen

Victor's Kitchen berlokasi di dua tempat: Sunshine Plaza dan Chinatown Point.

Menu yang disajikan macam-macam namun konsepnya adalah restoran Dimsum Hongkong. Jadi wajib banget mencoba menu-menu dimsum dan dumplings di sini.

Menu best sellernya yakni Golden Egg Yolk Lava Buns dan Butter Buns. Waktu ke sana aku mencoba prawn dumplings dan spinach dumplings dan dua-duanya enak bangettt!

Gurihnya pas dan seafoodnya juga fresh, gak amis. Es teh Hongkong yang aku beli juga enak. #recommended. Harga ada di kisaran 7-10 SGD per menu. Jadi sekitar 90-120 IDR.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
2. Labbaik Restaurant

Masih di sekitaran Chinatown, Labbaik Restaurant menawarkan menu makanan khas Malaysia.

Restoran ini comfort place banget sih. Tempatnya gak terlalu besar, hanya seperti ruko sepetak aja. Lokasinya ada di lantai dua dan nampan makanannya bisa dibawa ke meja-meja di teras restoran yang pas berseberangan dengan gedung Chinatown Point.

Jadi, sambil makan bisa sekalian memandangi jalan besar dengan mobil-mobil, juga orang-orang yang lalu-lalang untuk berbelanja di Chinatown Point. 

Kadang juga bisa merasakan angin laut. Kalau kalian sering traveling ke Singapore atau Malaysia pasti bisa membedakan rasa anginnya dibanding di Indonesia. Melihat matahari terbenam sambil makan disini juga recommended banget. Aku selalu kembali makan di sini karena murah dan enak.

Favorit aku adalah nasi dengan sardines dan semacam potato mashed ditambah sayur tahu. Nasinya memang berbeda dengan di Indonesia, agak lebih pera. Enak banget! (sebenarnya akan lebih enak kalau pakai nasi pulen seperti di Indonesia tapi nevertheless! My favorite!)

Selain itu kalau pulang dari aktivitas dan kecapekan, bisa mencoba Maggi Soup. Maggi merupakan satu merk mi instan asal Malaysia. Semacam menu warmindo deh kalau di Indonesia.

Meskipun gak semicin, segurih Indomie, tapi tingkat kematangan mie dan campuran rasa bumbu dan asinnya pas. Ditambah minumannya Teh Tarik panas maupun dingin benar-benar juara! Harga di kisaran 3-5 SGD jadi sekitar 40-70 ribu IDR per menu. Teh Tarik hanya 1.90 SGD atau 20 ribu IDR.

Dokumentasi Pribadi 
Dokumentasi Pribadi 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
3. Bebek Goreng Pak Ndut

Kalau sudah terbiasa makan makanan Singapore yang lebih berminyak, juga nasinya yang lebih pera, suatu saat kalian pasti akan kangen makan makanan Indonesia hehehe. Kalian bisa ke restoran Bebek Goreng Pa Ndut cabang Singapura ini.

Lokasinya ada di Lucky Plaza dan Westgate. Aku pernah ke dua lokasi tersebut tapi untukku lebih favorit yang di Lucky Plaza, Orchard Road, karena habis itu bisa lanjut berbelanja :D

Menu yang ditawarkan sama persis seperti Bebek Pa Ndut yang ada di Indonesia. Aku seringnya pesan paket Shredded Chrispy Fried Chicken alias Ayam Suwir, sudah termasuk nasi, lalapan, sambal yang super enak, dan tahu-tempe. Nasinya nasi Indonesia... horeeee :D

Porsinya juga banyak, jadi biasanya sebelum makan aku akan langsung membagi dua porsi nasi dan ayamnya untuk dibawa pulang sehingga bisa dimakan lagi di homestay.

Menu minuman di sini juga gak kalah banyak, tapi aku biasanya pesan es cendol Singapore. Beda dengan di Indonesia, cendol di sini kental dan kuahnya campuran santan dan susu, juga gula yang dipakai adalah gula Melaka asli sini. Segar banget!

Di Bebek Pa Ndut yang aku suka juga adalah pelayanannya yang ramah. Terakhir aku kesana pelayannya dari Malaysia. Aku selama di Singapore selalu interaksi pakai bahasa Inggris sih, tapi begitu tahu aku dari Jakarta, mas pelayannya langsung menyapa aku pakai "Aka".... berasa jadi Kak Ros aku hahaha. Harga sekitar 10 SGD.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

4. Shake Shack Burger

Shake Shack Burger ini merupakan restoran fast food di Singapore. Jadi aku meyakini lokasinya pasti ada di banyak tempat.

Aku mencoba ShackBurger, satu menu cheeseburger dan french friesnya. Ini memang enak banget sih. Apa karena aku kecapekan habis jalan-jalan keliling Gardens by The Bay? Hahaha

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Untuk minumnya aku memesan chamomile tea yang juga sangat enak. Aku sempat digodain teman-temanku karena makan burger tapi minumnya teh panas. Tapi benaran kombinasi burger dan minuman panas itu ternyata juara lho! #recommended. Harga 7 SGD.

4. Microwaved Food di Seven Eleven

Bosan makanan homestay? Ga sempat ke restoran? Waktu istirahat sempit? Aku biasanya langsung ke SevEl terdekat untuk beli makanan frozen disana.

Jadi hanya tinggal pilih lalu dipanaskan di microwave dan bisa langsung dimakan (menumpang di meja depan gerai) atau dibungkus. Menunya macam-macam dan aku gak menyangka rasanya enak banget.

Mungkin bagi kebanyakan orang microwaved food itu sad food. Tapi selama di Singapore microwaved food ini malah jadi comfort food banget buat aku karena cepat, praktis dan murah. Harga sekitar 3-7 SGD.

Aku sampai cek label makanannya untuk lihat siapa produsen aslinya karena penasaran bisa membuat frozen food seenak itu.

Biasanya minumannya aku beli RTD (ready to drink) botolan PET untuk Milo dan Ovaltine (rasanya lebih enak dibandingkan yang di Indonesia) atau almond milk yang harganya jauh lebih murah dibanding di Indonesia. Hanya 1.50 -- 2 SGD aja!

Setelah pulang ke Jakarta pun aku jadi suka cek freezer frozen food di Indomaret dan jadi comfort food juga kalau tiba-tiba lapar malam hari atau merasa lapar di jalan ketika sedang perjalanan ke luar kota.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
5. Minuman

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Untuk minuman aku selalu merekomendasikan es cendol kalau kalian traveling di Singapore, karena gak akan pernah fail.

Aku mencoba satu gerai es krim di Chinatown dan pesan es cendolnya. Sayangnya aku gak ingat nama gerainya. Rasanya manis, gurih, dingin banget (karena di gerai ini dibuat seperti es krim). Pokoknya lezat setelah seharian jalan kaki di Singapore.

Selain itu juga kalian harus mencoba es teh di Killiney.  Harga hanya sekitar 2-3 SGD. Tempatnya nyaman dan cocok untuk sekedar mengecek pekerjaan di laptop. Gerainya banyak, terakhir kali aku mampir di Killiney Fortune Center Bugis Street. #recommended

6. Leung Sang Hong Kong Pastries

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Selesai makan berat, saatnya mencoba cemilan teman minum teh di sore hari. Leung Sang Hong Kong Pastries ini juara enaknya. Lokasinya ada di beberapa tempat, salah satunya di ChinaTown.

Dari gerainya saja sudah bisa ditebak kalau roti yang dijual di sini enak. Proses pemanggangannya bisa dilihat langsung di gerai. Favoritku varian custard dan kacang merah :D #best #recommended

Jangan lupa kalian juga bisa beli oleh oleh cokelat di ValueDollar, harga hanya sekitar 1-4 SGD aja, benar-benar murah untuk cokelat-cokelat impor dari Malaysia bahkan Eropa. Produk-produk Irvins (10 SGD) dan Danish juga gak kalah enak untuk dibawa pulang ke Indonesia.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun